kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor China kerek harga tembaga


Kamis, 14 April 2016 / 07:00 WIB
Impor China kerek harga tembaga


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rilis data perekonomian China yang positif menyokong pergerakan harga tembaga. Mengutip Bloomberg, pada penutupan Selasa (12/4) lalu, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menanjak 2,33% ketimbang hari sebelumnya jadi US$ 4.788,50 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 1 April 2016.

Andri Hardianto, Research & Analyst Asia Tradepoint Futures, memaparkan, ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga tembaga. Pertama, menghijaunya rilis data perekonomian Negeri Tirai Bambu. Maret lalu, ekspor China tercatat tumbuh 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di bulan sebelumnya, ekspor China justru tercatat merosot 25,4%. Impor China per Maret 2016 juga turun 7,6%. Bulan sebelumnya, impor negeri Shaolin ini turun 13,8%. Perbaikan ini menghasilkan surplus neraca perdagangan per Maret sebesar US$ 29,86 miliar.

China merupakan pengguna sekaligus produsen komoditas terbesar di dunia. Angin segar yang melanda Tiongkok akan menjadi katalis positif bagi pasar komoditas. Impor tembaga China per kuartal I-2016 melesat 30,1% ke level 1,43 juta metrik ton dari posisi kuartal IV-2015.

Pembelian tembaga oleh China sebesar 570.000 metrik ton pada Maret 2016, lebih besar ketimbang jumlah pembelian pada Februari yang tercatat 420.000 metrik ton. "Beberapa analis memperkirakan akan ada lagi pengapalan tembaga oleh China untuk April dan Mei, tapi jumlahnya diperkirakan tidak sebesar bulan Maret 2016," ujar Andri.

Berbagai katalis positif tersebut akan menopang kenaikan harga tembaga hari ini. Tapi, Andri menerawang, hingga akhir semester I-2016, harga tembaga berpotensi tertekan hingga US$ 4.000 per metrik ton. "Soalnya ekonomi China belum akan pulih 100%," kata Andri.

Memang masih ada rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) sebanyak dua kali tahun ini. Pengetatan kebijakan moneter ini bakal memicu penguatan dollar AS yang berpotensi menyeret permintaan tembaga.

Sebab, komoditas ini diperdagangkan dalam mata uang yang kian mahal. "Faktor ekonomi China yang paling dominan terhadap pergerakan logam industri, khususnya tembaga. Faktor The Fed tidak sedominan ekonomi China," imbuh Andri.

Secara teknikal, Andri memaparkan, harga tembaga bergerak di atas moving average (MA) 50 dan MA100. Tapi, harga komoditas ini bergulir di bawah MA200 yang mengindikasikan tren penurunan dalam jangka panjang.

Prediksi Andri, harga tembaga hari ini akan bergerak pada rentang US$ 4.790- US$ 4.870 per metrik ton. Sepekan ke depan, harga bakal bergulir di kisaran US$ 4.780-US$ 4.870 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×