kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.655   50,00   0,30%
  • IDX 8.232   79,30   0,97%
  • KOMPAS100 1.142   12,71   1,13%
  • LQ45 820   13,59   1,69%
  • ISSI 291   2,70   0,94%
  • IDX30 430   7,84   1,86%
  • IDXHIDIV20 489   7,29   1,51%
  • IDX80 127   1,96   1,57%
  • IDXV30 136   1,32   0,98%
  • IDXQ30 137   2,51   1,87%

Implementasi Full Periodic Call Auction Menuai Protes, Begini Respon OJK


Selasa, 02 April 2024 / 18:25 WIB
Implementasi Full Periodic Call Auction Menuai Protes, Begini Respon OJK
ILUSTRASI. OJK menilai kebijakan merupakan upaya pihaknya dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam bentuk perlindungan terhadap investor.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan skema full periodic call auction menuai kontroversi. Sampai akhirnya muncul petisi yang menuntut untuk menghapus skema periodic call auction di papan pemantauan khusus.

Pada dasarnya, sang pembuat petisi merasa ketentuan order book yang kosong mirip seperti judi karena investor harus nembak-nembak. Hingga Selasa (2/4) pukul 18:00 WIB, petisi ini sudah ditandatangani oleh 11.050.

Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kebijakan merupakan upaya pihaknya dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam bentuk perlindungan terhadap investor.   

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif & Bursa Karbon OJK mengatakan sebenarnya, skema call auction bukan hal yang baru di pasar modal dalam negeri. 

Baca Juga: 69 Saham Full Periodic Call Auction Mentok ARB Hari Ini

"Pra-pembukaan dan pra-penutupan juga sudah menggunakan call auction. Skema perdagangan ini juga sudah banyak diterapkan oleh bursa global," katanya dalam konferensi pers, Selasa (2/4). 

Inarno bilang tujuan utama dari implementasi periodic call auction agar order book tidak selalu sensitif atas offer yang agresif dalam jumlah besar. Ini diharapkan dapat mengurangi volatilitas harga pasar. 

"Perdagangan juga sedikit berbeda dengan batas auto rejection untuk setiap saham di papan pemantauan khusus menjadi 10%, ini lebih kecil dibanding mekanisme perdagangan reguler," ucap Inarno. 

Hingga akhir perdagangan Selasa (2/4), mayoritas saham-saham yang berada di papan pemantauan khusus berguguran. Dalam catatan Kontan.co.id, dari 220 saham, 88 melemah dan 109 saham stagnan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×