kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IMF pangkas proyeksi ekonomi AS dan Jepang, harga minyak tumbang


Senin, 11 April 2011 / 18:50 WIB
IMF pangkas proyeksi ekonomi AS dan Jepang, harga minyak tumbang
ILUSTRASI. Target Penjualan 2020 ---- Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industri Tbk (IPOL) Henry Halim (kanan) dan Wakil Presiden Direktur Jeffrey Halim mengamati beragam produk hasil produksi PT Indopoly usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Rabu (24/6).


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

DUBAI. Harga minyak hingga sore ini lanjut koreksi setelah International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan Jepang.

IMF dalam World Economic Outlook menyebut, strategi pengurangan defisit jangka menengah di Amerika Serikat dan kredibilitas Jepang menurun. IMF juga menyebut, tingginya harga minyak menyebabkan risiko baru terhadap ekspansi ekonomi global.

Minyak jenis Brent turun 1,17% ke US$ 124,65 di London, terkoreksi dari level tertingginya sejak Agustus 2008. Sementara, di pasar Asia, minyak WTI untuk kontrak pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange jatuh hampir 1% ke level US$ 111,69 per barel, hingga pukul 18.42 WIB.

Koreksi terjadi setelah pejabat pemerintah Jerman mengomentari laporan yang dirilis IMF itu anonim, karena baru akan dipublikasikan di Washington, hari ini.

Di sisi lain, Uni Afrika mengatakan pemimpin Libya Muammar Qaddafi setuju untuk gencatan senjata. Ini memicu spekulasi ekspor dari negara Afrika Utara akan kembali pulih.

Kepala penelitian komoditas di Commerzbank AG Eugen Weinberg mengatakan, ini alasan yang logis untuk menunjukkan tingginya harga minyak saat ini mungkin memperlemah permintaan di tahun ini. Lanjutnya, harga minyak juga jatuh karena pembicaraan damai di Libya, dan juga karena kenaikan harga baru-baru ini dianggap berlebihan.

"Harga saat ini tidak benar-benar digerakkan oleh penawaran dan permintaan," jelas Weinberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×