kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbauan work from home bisa perkuat kinerja iklan MNCN


Kamis, 26 Maret 2020 / 12:00 WIB
Imbauan work from home bisa perkuat kinerja iklan MNCN
ILUSTRASI. Gedung MNC Tower. Imbauan work from home bisa perkuat kinerja iklan MNCN. KONTAN/Daniel Prabowo/19/05/2011


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan kegiatan dari rumah di tengah penyebaran Covid-19, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) optimistis dengan perkembangan bisnis iklannya. Anjuran bekerja dari rumah (work form home) membuat pengiklan membatalkan kegiatan pemasaran off-air, media luar ruang, cetak dan kegiatan lainnya. 

Kondisi ini menyebabkan perubahan dalam strategi pemasaran pengiklan untuk lebih banyak mengalokasikan belanja iklan pada FTA TV dan digital dari kegiatan kampanye off-air karena semakin banyak orang yang beraktivitas di rumah. 

Baca Juga: IHSG melesat kencang 8,80%, satu jam menuju jeda perdagangan pertama, Kamis (23/3)

"Hingga saat ini belanja iklan untuk FTV dan layanan streaming masih berjalan dengan sangat baik," tulis manajemen melalui rilis yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (26/3). 

MNCN telah meningkatkan tarif iklan FTA TV baik pada non-prime time dan prime time sebesar 10% pada Januari 2020. Peningkatan lebih lanjut akan ditinjau case by case, tergantung jenis program. 

Kemudian, MNCN memprediksi monetisasi Youtube pada tahun 2020 akan tumbuh signifikan sejalan dengan peningkatan durasi konten. Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo ini telah meningkatkan durasi konten per unggah menjadi minimal 10 menit, sehingga memungkinkan Youtube menjual lebih dari satu slot iklan pada konten MNCN. 

Selain itu, MNCN juga memproduksi konten berbasis sponsor di Youtube memanfaatkan peningkatan jumlah subscribers di berbagai akun Youtube. Per Februari 2020 jumlah subscribers di Youtube mencapai lebih dari 70 juta. 

Baca Juga: Garudafood (GOOD) akan buyback hingga 15 juta saham

MNCN juga akan merambah ke platform Facebook sejalan dengan strategi perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut yang mulai mengaktifkan fitur monetisasi konten untuk aktivitas content creator

Sementara itu, Covid-19 juga sedikit mempengaruhi produksi dan pemrograman. Manajemen menjelaskan hal ini dapat diminimalkan lantaran MNCN memiliki fasilitas studio terbesar di Indonesia yang memungkinkan untuk memproduksi semua program lokal secara in-house

MNCN telah menerapkan sedikit penyesuaian pada kegiatan produksi , khususnya untuk program berbasis audiens, seperti program variety dan talk show, jenis program ini terus berjalan tanpa adanya audiens. Kegiatan produksi pada jenis program lain tetap terlaksana seperti biasa. 

Pada slot non-prime time, MNCN terus memanfaatkan pustaka kontennya, yang terdiri dari lebih dari 300.000 jam konten. Pustaka konten ini antara lain terdiri dari serial drama, variety show, sitkom, serta animasi.

Baca Juga: IHSG melesat lebih 6%, BEI: Didorong pergerakan indeks dunia

"Saya percaya bahwa mengingat tindakan yang diambil oleh pemerintah dan karakter dari virus ini, COVID19, itu tidak akan berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia, karena saya percaya puncak penyebaran virus akan berada dalam dua minggu ke depan dan kasus ini akan sepenuhnya hilang. Selain itu, MNCN sedang bernegosiasi dengan institusi terkemuka yang berniat untuk membeli saham sebesar 10% atau lebih dengan target penyelesaian pada April 2020," ungkap Komisaris Utama MNCN Hary Tanoesoedibjo. 

Meski begitu, Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menjelaskan bahwa MNCN akan menghadapi tantangan dari peningkatan tarif iklan yang cenderung konservatif, depresiasi Rupiah dan perlambatan pertumbuhan iklan. 

"Terlepas dari pandangan positif kami terhadap sektor konsumer, kami pikir beberapa perusahaan akan memotong anggaran mereka untuk beriklan di TV tahun ini," jelas Christine, Selasa (24/3). 

Hal ini dikarenakan konsumen telah menimbun bahan pokok seiring merebaknya Covid-19 sehingga perusahaan FMCG tidak akan berlebihan membuang uangnya untuk beriklan. Serta dengan ancaman perlambatan ekonomi global sepertinya beberapa perusahaan akan memangkas beban termasuk beban iklan di televisi. 

Baca Juga: Sumringah, IHSG melompat tinggi lebih 4% di awal perdagangan Kamis (26/3)

Pada awalnya, sepanjang 2020 ini MNCN diprediksi bisa mengantongi pendapatan Rp 10,24 triliun dan laba bersih Rp 2,58 triliun. Namun karena tiga hal tersebut MNCN tahun ini diprediksi hanya bisa mengantongi pendapatan Rp 10,09 triliun dan laba bersih Rp 2,43 triliun.  

Dus, Christine dalam risetnya menyarankan hold dengan target harga Rp 970 dalam satu tahun ke depan. Pada perdagangan hari ini, harga saham MNCN bergerak menguat 8,75% ke level Rp 870. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×