Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Kamis (3/1). Hal ini dipicu oleh penurunan imbal hasil US Treasury dan potensi penguatan nilai tukar rupiah.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) masing-masing turun 5 bps ke level 2,63% dan 2,96% pada malam tadi.
Penurunan imbal hasil tersebut masih didorong oleh kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS. “Ini setelah data PMI AS di bulan Desember sedikit mengalami penurunan dibandingkan November,” tulisnya dalam riset, hari ini.
Pergerakan harga minyak dunia turut mendorong penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pada Kamis pagi turun 1,4% ke level US$ 45,8 per barel. Penurunan ekspor minyak Saudi Arabia belum mampu mendorong harga minyak secara signifikan di tengah kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi China yang melambat.
Dengan hasil ini, imbal hasil SUN berpeluang turun. Apalagi, rupiah juga berpeluang menguat terhadap dollar AS. Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 7,8%--7,9% pada perdagangan hari ini. Adapun seri obligasi negara yang direkomendasikan pada hari ini antara lain FR0077, FR0078, FR0064, dan FR0075.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News