Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Jumat (4/1). Hal ini seiring dengan pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) dan turunnya imbal hasil US Treasury.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) turun 7 basis poin (bps) ke level 2,56% pada Kamis malam. Di saat yang sama, imbal hasil US Treasury jangka panjang (30 tahun) turun 6 bps ke level 2,90%. “Pelemahan data ISM Manufaktur AS memicu penurunan imbal hasil US Treasury,” ujarnya dalam riset, Jumat (4/1).
Pergerakan harga minyak mentah dan gas alam turut membatasi penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kemarin malam naik 1,2% ke level US$ 46,9 per barel, sedangkan harga gas alam turun 0,03% ke level US$ 2,91 per MMBtu. Kenaikan harga minyak didorong oleh pemotongan produksi oleh OPEC.
Dengan hasil ini, imbal hasil SUN berpeluang turun. Apalagi, indeks dollar AS tengah mengalami pelemahan. Prediksi Mikail, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 7,9%-8,15%.
Adapun seri obligasi negara yang direkomendasikan hari ini antara lain FR0077, FR0078, FR0072, dan FR0075.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News