Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Dana asing berpotensi mengalir pasar obliagsi Indonesia juga didukung dengan yield US Treasury yang cenderung stabil meski AS telah menaikkan beberapa kali suku bunganya. Adrian memprediksikan yield US Treasury bond di 2018 tidak akan lebih dari 2,7%. Jika hal ini terjadi, ditambah credit default swap (CDS) Indonesia yang turun terus akan membuat Indonesia semakin menarik investor luar.
Dengan proyeksi kondisi makro tersebut, Adrian memperkirakan yield obligasi tenor 10 tahun Indonesia akan berada di rentang 5,8%-6,3% di tahun ini. Pasar obligasi pun berpotensi catatkan imbal hasil sebesar 8%-10%.
Semenatra Hanif Mantiq Direktur PT Avrist Asset Management mengaku cukup optimistis pasar modal Indonesia akan kembali rally meski tidak setinggi 2017. Sedangkan, untuk pasar obligasi kami perkirakan imbal hasil surat utang negara (SUN) berada pada kisaran 9% dan pasar saham akan tumbuh diatas 10% atau menembus level 7.000.
Keyakinan tersebut, Hanif dasari dengan melihat derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar saham dan obligasi. Tercatat per 15 Januari 2018 investor asing menambah investasi di pasar saham sebanyak Rp 4,6 triliun dan di pasar obligasi sebanyak Rp 25 triliun.
Hal ini mengakibatkan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 1,2% di periode tersebut dan indeks IBPA Indobex Government Total Return naik 1,6% di periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News