Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dari grup konglomerasi Bakrie kembali menggelar aksi korporasi. Kali ini PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengumumkan rencana melakukan kuasi reorganisasi.
Dalam keterbukaan informasi yang terbit di Harian KONTAN edisi Rabu (15/5), manajemen BNBR mengungkapkan lima tujuan dari kuasi reorganisasi. Pertama, dengan aksi korporasi ini BNBR dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau.
Baca Juga: BNBR Mulai Mampu Memangkas Jumlah Utang
Kedua, memperbaiki struktur ekuitas BNBR dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak non pengendali dan penurunan modal saham.
Ketiga, dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lampau, BNBR diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan, jika diperlukan, dalam rangka pengembangan usaha.
Keempat, dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena BNBR dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT).
Kelima, meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham BNBR, sehingga diharapkan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Manajemen BNBR mengungkapkan adanya tren performa keuangan yang membaik dari tahun ke tahun. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pendapatan sebesar 16,24% Compounded Annual Growth Rate (CAGR).
Baca Juga: Laba Bersih Bakrie & Brothers (BNBR) Turun 10,77% Jadi Rp 237,46 Miliar pada 2023
"Peningkatan pendapatan Perseroan ini sebagian besar disebabkan perkembangan bisnis melalui entitas anak," ungkap manajemen BNBR.
Entitas anak tersebut meliputi PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang bergerak di bidang penjualan kendaraan listrik, PT Bakrie Metal Industries (BMI) dan entitas anak yang bergerak di bidang pabrikasi baja bergelombang, pabrikasi pipa baja dan konstruksi baja, serta PT Bakrie Indo Infrastructure (BIN) yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa infrastruktur.
Tren performa positif juga terlihat dari meningkatkan laba usaha BNBR selama tiga tahun berturut-turut. Masing-masing sebesar Rp 20,69 miliar, Rp 231,91 miliar dan Rp 348,31 miliar dengan rata-rata marjin laba usaha sebesar 5,51%.
Pada bulan Desember 2023, BNBR melakukan penyelesaian restrukturisasi kewajiban derivatif kepada Glencore melalui settlement antara kewajiban derivatif dengan investasi jangka pendek. "Dengan restrukturisasi ini, kinerja Perseroan di tahun berikutnya menjadi lebih baik," sebut manajemen BNBR.
Pada periode tahun 2021 sampai 2023, BNBR memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp 63,67 miliar, Rp 266,13 miliar dan Rp 237,46 miliar. Rata-rata tiga tahun atas laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp 189,09 miliar.
Baca Juga: Sederet Saham Grup Bakrie Menyala Lagi, Begini Catatan dan Rekomendasi dari Analis
Sehubungan dengan rencana kuasi reorganisasi ini, BNBR akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Jum'at, 21 Juni 2024. Berikut jadwal agenda RUPSLB BNBR:
Pemberitahuan ke Otoritas Jasa Keuangan mengenai agenda RUPSLB: 6 Mei 2024
Pengumuman RUPSLB dan pengumuman keterbukaan informasi kepada pemegang saham: 15 Mei 2024
Tanggal daftar pemegang saham (recording date): 29 Mei 2024
Pemanggilan RUPSLB: 30 Mei 2024
Pelaksanaan RUPSLB: 21 Juni 2024
Pengumuman penurunan modal melalui surat kabar nasional: 22 Juni 2024
Tanggal terakhir penyampaian keberatan oleh kreditur kepada Perseroan: 21 Agustus 2024
Perkiraan tanggal diperolehnya persetujuan Menkumham (dengan asumsi tidak terdapat kreditur yang mengajukan keberatan): 22 Agustus 2024
Baca Juga: Saham-Saham Grup Bakrie Ini Ramai-Ramai Naik Lagi
Perkiraan tanggal pelaksanaan kuasi reorganisasi (dilaksanakan setelah diperolehnya persetujuan Menkumham): 22 Agustus 2024.
Sekadar mengingatkan, sebelumnya emiten batubara yang terfiliasi dengan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga sudah mengumumkan rencana melakukan kuasi reorganisasi. RUPSLB BUMI untuk meminta persetujuan aksi korporasi tersebut telah diundur menjadi 28 Juni 2024.
Ketika BUMI mengumumkan rencana kuasi reorganisasi pada Selasa (23/4) lalu, sahamnya melejit 21,18%. Apakah lonjakan harga juga akan terjadi pada saham BNBR? Adapun, saat ini BNBR masih betah parkir di level gocap, Rp 50 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News