kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.390   16,00   0,10%
  • IDX 6.596   -50,06   -0,75%
  • KOMPAS100 980   -9,62   -0,97%
  • LQ45 768   -8,63   -1,11%
  • ISSI 202   -0,99   -0,49%
  • IDX30 398   -3,61   -0,90%
  • IDXHIDIV20 479   -4,40   -0,91%
  • IDX80 111   -1,05   -0,93%
  • IDXV30 117   0,03   0,02%
  • IDXQ30 131   -1,58   -1,19%

IIMS 2025 Resmi Dibuka, Cek Rekomendasi dan Prospek Saham Otomotif


Kamis, 13 Februari 2025 / 10:59 WIB
IIMS 2025 Resmi Dibuka, Cek Rekomendasi dan Prospek Saham Otomotif
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham emiten otomotif di tengah gelaran IIMS 2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pameran kendaraan mobil Indonesia International Motor Show (IIMS) kembali digelar tahun ini. Pameran otomotif itu digelar pada 13-23 Februari 2025 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

Ajang ini diharapkan tidak hanya menjadi magnet bagi para pecinta otomotif, tetapi juga menjadi katalis positif bagi kinerja emiten otomotif yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menjelaskan gelaran IIMS 2025 berpeluang mendorong penjualan kendaraan nasional dan memberikan katalis positif bagi emiten otomotif. 

Miftahul bilang PT Astra International Tbk (ASII) diperkirakan menjadi penerima manfaat utama berkat dominasinya di pasar kendaraan. Sementara itu, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berpotensi mengalami peningkatan seiring dengan naiknya permintaan komponen. 

Emiten lain, seperti PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), juga berpeluang mendapatkan dampak positif, tergantung pada strategi bisnis masing-masing.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1% ke 6.584,6 di Pagi Ini (13/2), TLKM, UNVR, AMMN Jadi Top Losers LQ45

Momentum ini dapat dimanfaatkan investor untuk mengakumulasi saham otomotif, terutama jika valuasinya masih menarik. 

"Namun, faktor makroekonomi seperti suku bunga dan daya beli tetap menjadi pertimbangan utama," kata Miftahul kepada Kontan, Rabu (12/2).

Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey menilai dampak dari IIMS terhadap kinerja emiten otomotif hanya bersifat sementara, lantaran target yang ingin dicapai sejalan dengan realisasi IIMS tahun sebelumnya.

"Menurut saya, efeknya tidak akan memberikan dorongan signifikan bagi sektor otomotif dalam satu tahun ke depan," ujar Audrey kepada Kontan, Rabu (12/2).

Meski demikian, Audrey menyebut investor dapat mengantisipasi potensi lonjakan penjualan otomotif pada Februari 2025, yang didorong oleh penyelenggaraan IIMS serta pola musiman yang tinggi satu bulan sebelum festive season di kuartal pertama 2025.

Investor disarankan mencermati serta mengakumulasi saham-saham otomotif, seperti ASII yang memiliki pangsa pasar solid meskipun industri menghadapi gempuran kendaraan listrik (EV). 

Selain itu, emiten komponen otomotif seperti AUTO, DRMA, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), dan PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) juga layak diperhatikan.

Baca Juga: BCA Bakal Gelar RUPS Tahunan di Maret 2025, Salah Satu Agenda Pergantian Presdir

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menjelaskan IIMS 2025 diperkirakan tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan saham emiten otomotif. 

Menurutnya, tantangan utama industri otomotif saat ini bukan sekadar aspek pemasaran atau promosi, tetapi lebih pada lemahnya daya beli masyarakat. Hal ini tercermin dari tren penurunan penjualan kendaraan sejak akhir 2024.

"Kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan membuat masyarakat cenderung menunda pembelian barang konsumtif, termasuk kendaraan," jelas Ekky kepada Kontan, Rabu (12/2).

Selain itu, faktor Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan pelemahan nilai tukar rupiah yang menyebabkan kenaikan harga kendaraan impor semakin membebani daya beli masyarakat.

"Adapun sentimen positif kemungkinan jangka pendek saja," terangnya.

Audrey merekomendasikan buy untuk saham ASII dengan target harga Rp 5.500 per saham.

Miftahul merekomendasikan untuk accumulative buy saham ASII di target harga Rp 4.900 per saham dan buy on weakness saham AUTO pada target harga Rp 2.140 per saham.

 

Ekky memaparkan ASII berpotensi mengalami technical rebound dalam jangka pendek dengan target harga Rp 4.800.

GJTL dinilai cukup menarik, dengan potensi kenaikan jangka pendek ke Rp1.200 dan Rp1.300 jika tren positif berlanjut.

Selanjutnya: DPR Janji Lebih Terbuka, BAM Diharapkan Jadi Jembatan Aspirasi Publik

Menarik Dibaca: Resep Bika Ambon Ekonomis yang Kenyal dan Bersarang, Cukup Pakai Wajan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×