Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi pelemahan nilai tukar yuan oleh bank sentral China membawa dampak ke pasar keuangan global, termasuk pasar modal Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 2,59% pada Senin (5/8) dan 0,91% ke level 6.119,47 pada Selasa (6/8). Sementara itu, jika dihitung sepekan ke belakang hingga Rabu (7/8), IHSG telah melemah 2,92%.
Baca Juga: Saham perbankan tergerus bersama IHSG, ini rekomendasi selanjutnya
Melihat pelemahan pasar modal ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menyarankan investor untuk memilih saham-saham defensif, yakni yang tidak terlalu terpengaruh kondisi perekonomian karena merupakan perusahaan keperluan publik.
Ia merekomendasikan investor untuk buy saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), anggota indeks Kompas100 ini, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) anggota indeks Kompas100 ini.
Menurut dia, kinerja ICBP dan TLKM masih cukup solid dengan pendapatan yang terus bertumbuh. Buktinya, per semester I-2019, penjualan bersih ICBP naik 13,7% secara tahunan, dari Rp 19,46 triliun menjadi Rp 22,13 triliun.
Baca Juga: Menyikapi perang mata uang, analis ini sarankan investor untuk defensif
Laba ICBP juga tumbuh signifikan sebanyak 12,4% secara tahunan menjadi Rp 2,57 triliun. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba ICBP sebesar Rp 2,29 triliun.
Per semester I-2019, TLKM juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,7% year on year (yoy) menjadi Rp 69,35 triliun. Laba bersih TLKM sepanjang periode ini juga naik 27,4% yoy, dari Rp 8,69 triliun menjadi Rp 11,08 triliun.
Menurut dia, proyek Palapa Ring yang rencananya akan selesai tahun ini juga diprediksi akan meningkatkan kinerja TLKM, sebab seluruh penduduk Indonesia akan dapat menikmati jaringan komunikasi.
Baca Juga: Analis: Kinerja oke, saham Indofood (INDF) & Indofood CBP (ICBP) maintain buy
Sementara itu, jika dilihat dari pergerakannya, kedua saham ini juga cukup atraktif. "Pergerakan saham ICBP cenderung meningkat setiap tahunnya, sedangkan TLKM lebih stabil dan tidak terlalu volatile dibanding pemain operator telekomunikasi lain,” ucap Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/8).
Ia memiliki target harga untuk ICBP hingga akhir tahun Rp 13.000 per saham dan TLKM Rp 5.000 per saham. Pada perdagangan Rabu (8/7), saham ICBP ditutup menguat 4,18% ke level Rp 11.225 dan TLKM ditutup menguat 1,94% ke level Rp 4.210.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News