Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 60,963 poin atau 1,18% ke level 5.100,86 pada akhir perdagangan Selasa (15/9).
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor tercatat memerah hari ini. Penurunan paling dalam dialami sektor keuangan hingga 2,13%. Setelahnya disusul sektor infrastruktur, utilitas, dan tranportasi yang tertekan 1,67%. Ada juga sektor barang konsumen yang terkikis 1,48%.
Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengamati pelemahan IHSG diperberat oleh aksi profit taking dan rilis data ekspor impor Indonesia yang memburuk akibat pandemi Covid-19.
Menurut catatan Kontan.co.id, nilai ekspor Indonesia periode Agustus 2020 mencapai US$ 13,07 miliar. Jumlah ini turun 4,62% dibanding bulan Juli 2020. Adapun sepanjang Januari hingga Agustus 2020 nilai ekspor Indonesia turun 6,51% year on year (yoy) menjadi US$ 103,1 miliar.
Baca Juga: IHSG melemah 1,18% ke 5.100,86 pada perdagangan Selasa (15/9), asing jual saham BBCA
Sementara itu nilai impor Indonesia periode Agustus 2020 tercatat meningkat 2,65% dibanding bulan Juli 2020, menjadi US$ 10,74 miliar. Akan tetapi, jika dibandingkan secara tahunan, selama periode Januari hingga Agustus 2020 nilai impor Indonesia turun 22,04% yoy menjadi US$ 91,11 miliar.
Aqil melihat, sentimen negatif di atas masih akan memperberat pergerakan IHSG besok Rabu (16/9).
Aksi profit taking setelah menguat selama dua hari berturut-turut masih akan terjadi. Asal tahu saja, mengutip data dari RTI Business, IHSG menguat 2,56% pada Jumat (11/9) dan menguat 2,89% pada Senin (14/9). Di sisi lain, rilis data ekspor impor masih akan memperlambat gerak IHSG.
"Secara teknikal masih akan melanjutkan koreksinya untuk menguji level support terdekat di 5.054. Jika level support tertembus, level berikutnya di 4.979. Akan tetapi potensi penguatan masih ada walaupun terbatas untuk menguji resistance di 5.117 hingga 5.150," jelas Aqil ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/9).