kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG turun 5 hari berturut-turut, begini proyeksinya pada perdagangan Kamis (28/11)


Rabu, 27 November 2019 / 18:16 WIB
IHSG turun 5 hari berturut-turut, begini proyeksinya pada perdagangan Kamis (28/11)
ILUSTRASI. Investor sedang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (22/11).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,05% ke level 6.023.039. Sempat menguat ke titik tertinggi di level 6052.492, IHSG akhirnya terkapar di zona merah. Artinya IHSG sudah memerah dalam lima hari berturut-turut.

Investor asing keluar dari pasar saham tanah air. Tercatat, sebanyak Rp 397,65 miliar dana asing kabur dari bursa pada perdagangan hari ini yang membuat IHSG memerah. 

Baca Juga: Banyak emiten menunda rencana IPO hingga BEI sepi emisi jumbo, ada apa?

Analis sekaligus Vice President Samuel Sekuritas Indonesia Muhamad Alfatih mengatakan, pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini tidak lepas dari kasus reksadana yang melanda beberapa Manajer Investasi (MI). Sebab, beberapa saham yang diperdagangkan di reksadana tersebut ada yang termasuk kategori blue chips.

Untuk perdagangan besok, Alfatih memprediksi akan ada technical rebound yang melanda IHSG. Sebab, indeks dinilai sudah jatuh cukup dalam bahkan menyentuh level terendah sejak Agustus 2019 lalu.

Melansir dari RTI Business, IHSG masuk zona merah sejak perdagangan 21 November 2019. Bahkan, sejak sepekan ke belakang IHSG telah terkoreksi 2,15%. "Besok mungkin saja akan terjadi minat beli dan kemungkinan indeks akan naik," ujar Alfatih saat ditemui Kontan.co.id, Rabu (27/11).

Baca Juga: IHSG turun 0,05% ke 6.023 di akhir perdagangan Rabu (27/11)

Selain technical rebound, rilis-rilis data ekonomi seperti inflasi menjelang akhir November juga dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG besok. Alfatih bilang, data-data ekonomi ini dapat menjadi acuan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan kembali suku bunga acuan.

Jika BI menurunkan suku bunga acuan, maka hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham atau IHSG.

Baca Juga: Akan membagi dividen, simak rekomendasi saham Unilever Indonesia (UNVR)

Setali tiga uang, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, secara teknikal pergerakan IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi wajar sembari menanti momentum kenaikan lanjutan dengan target mendobrak level tertinggi sepanjang masanya kembali.

"Kondisi capital inflow yang masih terus berlangsung secara year-to-date turut menjadi sentimen positif terhadap pola gerak IHSG," terangnya.

Untuk itu, William memprediksi IHSG akan menguat di kisaran 5.989 - 6.189. Senada, Alfatih juga memproyeksi IHSG akan bergerak menguat di level 6.000-6.100 pada perdagangan esok hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×