Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama atau sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah turun 27,95% ke 4.538,93 pada penutupan perdagangan Selasa (31/3).
Pada periode yang sama, indeks LQ45 turun 31,87%. Penyebaran virus corona secara global dan di Indonesia menjadi penyebab kejatuhan pasar saham Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Penyebaran virus corona penyebab Covid-19 berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi dan kinerja emiten penghuni Bursa Efek Indonesia. Pasalnya, aktivitas ekonomi dan aktivitas masyarakat menjadi lebih terbatas.
Baca Juga: Wall Street turun, Dow Jones mencetak kuartal terburuk sejak 1987
Meski turun tajam, IHSG bukan indeks saham terburuk di ASEAN. IHSG bahkan hanya tertinggal dari Malaysia yang turun 15,05% dan Singapura yang turun 23,31%. Indeks Filipina yang turun 31,91% mencatat kinerja terburuk, disusul Vietnam 31,06% dan Thailand 28,75%
Indeks sektoral yang mencatat kinerja terburuk pada kuartal pertama adalah sektor industri dasar dan kimia yang turun 40,68%.
Berikut adalah kinerja indeks sektoral sejak awal tahun:
- Industri dasar dan kimia -40,68%
- Aneka Industri -40,10%
- Perkebunan -39,10%
- Konstruksi dan properti -32,84%
- Manufaktur -29,69%
- Infrastruktur -29,20%
- Keuangan -26,94%
- Tambang -23,54%
- Perdagangan dan jasa -21,77%
- Barang konsumsi -19,17%
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham SCMA, KLBF, dan TELE untuk hari ini
10 movers IHSG sejak awal tahun adalah:
- CARE 230,1%
- DNET 14%
- DSSA 42,3%
- ARTO 57,6%
- STTP 44,4%
- IBST 27,2%
- DADA 288,2%
- TURI 41,1%
- BACA 50%
- BOGA 20,7%
Baca Juga: Investasi emas paling bersinar di kuartal I 2020, bagaimana prospeknya ke depan?
Laggard IHSG sejak awal tahun adalah:
- BBRI -31,4%
- BBCA -17,4%
- BMRI -39%
- ASII -43,7%
- TPIA -49,4%
- TLKM -20,4%
- HMSP -32,1%
- BBNI -51,3%
- BRPT -52%
- UNVR -13,7%
Investor asing mencatat net sell Rp 10,31 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Saham-saham dengan net sell terbesar asing adalah:
- BBCA Rp 4,02 triliun
- BBNI Rp 2,04 triliun
- BBRI Rp 1,18 triliun
- UNVR Rp 987,27 miliar
- TLKM Rp 743,33 miliar
- TOWR Rp 602,18 miliar
- HMSP Rp 599,16 miliar
- SMMA Rp 486,13 miliar
- CPIN Rp 453,91 miliar
- INTP Rp 346,61 miliar
Net buy terbesar asing sejak awal tahun adalah:
- MDKA Rp 809,72 miliar
- TKIM Rp 761,08 miliar
- MYOR Rp 532,05 miliar
- INKP Rp 427,36 miliar
- MNCN Rp 209,2 miliar
- BRPT Rp 163,24 miliar
- BNLI Rp 145,75 miliar
- BTPS Rp 142,26 miliar
- ADRO Rp 110,09 miliar
- BMRI Rp 78,41 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News