kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,58   6,98   0.70%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun, Dow Jones mencetak kuartal terburuk sejak 1987


Rabu, 01 April 2020 / 06:06 WIB
Wall Street turun, Dow Jones mencetak kuartal terburuk sejak 1987
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street turun pada Selasa (31/3), Dow Jones mencatat kinerja kuartalan terburuk dalam 33 tahun.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street turun pada hari Selasa (31/3) dan Dow Jones mencatat kinerja kuartalan terburuk dalam 33 tahun atau sejak 1987. Indeks S&P mencatat penurunan kuartalan terburuk sejak krisis finansial global.

Kemarin, Dow Jones Industrial Average turun 1,84% ke 21.917,16. Secara year to date atau sepanjang kuartal pertama, indeks Dow Jones turun 23,20%.

Indeks S&P 500 turun 1,60% ke 2.584,59. Indeks ini melemah 20% sejak awal tahun. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,95% pada perdagangan kemarin. Nasdaq melemah 14,18% sejak awal tahun.

Baca Juga: Saham-Saham Ini Bisa Mencetak Kenaikan Harga Dobel Digit Saat IHSG dan LQ45 Ambrol

Krisis kesehatan akibat penyebaran virus corona memburuk di Amerika Serikat (AS) dan menyebabkan aktivitas bisnis terhenti. Ekonom pun memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini. 

Investor menunggu kinerja keuangan kuartal pertama yang diramal tertekan. Selain itu, ada kemungkinan gagal bayar obligasi korporasi dan PHK masal yang memicu resesi dalam.

Pekan lalu, indeks saham sempat menguat setelah adanya pengumuman stimulus fiskal dan moneter. Stimulus ini sempat mengangkat indeks S&P naik 9% tapi kemudian turun 12% sehari kemudian.

"Investor tidak ingin memperkirakan arah pasar saat ini, terutama karena akan adanya prediksi korporasi pada komentar awal kinerja emiten mulai pekan depan," kata Carol Schleif, deputy chief investment officer Abbot Downing kepada Reuters.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masuk Fase Konsolidasi

Investor pun berhati-hati menjelang angka klaim pengangguran yang akan dirilis Kamis dan non-farm payroll yang dirilis Jumat. "Kita mengarah ke akhir pekan yang akan lebih banyak kejutan," kata Steven DeSanctis, strategist di Jefferies kepada Reuters.

AS mencatat total kasus positif virus corona sebanyak 186.617. Sebanyak 3.833 orang meninggal an 6.910 sembuh per 31 Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×