Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah mengawali perdagangan Jumat (8/9) pagi. Mengutip RTI pukul 09.08 WIB, indeks turun 0,20% atau 14,097 poin ke level 6.940,711.
Sebanyak 170 saham turun, 198 saham naik, dan 213 saham stagnan. Total volume perdagangan 1,4 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 887 miliar.
Sebanyak lima indeks sektoral membebani langkah IHSG. Tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni IDX Sector Financials 0,50%, IDX Sector Transportation & Logistic 0,38%, dan IDX Sector Properties & Real Estate 0,36%.
Baca Juga: Laju IHSG Diganjal Faktor Eksternal
Saham-saham top loser LQ45:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 2,07%
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,76%
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,38%
Saham-sahgam top gainers LQ45:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 3,54%
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 2,27%
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) naik 1,92%
Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi Jumat (8/9) Pagi, PDB Jepang Lebih Rendah dari Perkiraan
Hari ini, pasar saham Asia merosot dengan saham-saham teknologi jatuh di tengah meningkatnya ketegangan China-AS.
Sementara dolar bersiap untuk mencetak kenaikan beruntun terpanjangnya dalam sembilan tahun. Para investor bersiap-siap untuk mempertahankan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih lama lagi.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2% pada awal perdagangan dan turun 1,4% untuk minggu ini. Pasar Hong Kong ditutup pada pagi hari karena badai yang melanda kota tersebut. Nikkei Jepang turun 0,8%.
Sekitar US$200 miliar telah terhapus dari kapitalisasi pasar Apple dalam dua hari. China membatasi penggunaan iPhone oleh pegawai negeri dan pada hari Jumat kekhawatiran proteksionisme membebani saham-saham pemasok chip di Asia.
Saham TSMC Taiwan, pemasok besar Apple, turun 1% pada pembukaan perdagangan. Saham SK Hynix Korea Selatan, yang chipnya ditemukan oleh beberapa pengguna di ponsel baru Huawei Technologies China, turun sebanyak 4,5% ke level terendah dalam dua minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News