Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Perpanjangan kebijakan tersebut berlaku selama dua pekan, terhitung sejak Selasa, 15 Juni 2021. PPKM mikro kali ini merupakan tahap ke-10 yang diberlakukan di 34 provinsi di Tanah Air.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Helen menuturkan perpanjangan PPKM dalam pandangannya sudah diantisipasi dari sebelumnya. Hal itu mengingat masih berlanjutnya pandemi Covid-19 dan bahkan kenaikan kasus aktif beberapa waktu terakhir ini.
"Kami juga belum melihat tanda bahwa PPKM akan berakhir selama masih banyak kasus sehingga IHSG menurut kami tidak terlalu terdampak PPKM," ujar Helen kepada kontan.co.id, Selasa (15/6).
Helen melanjutkan selain perkembangan kasus Covid-19, dari luar negeri pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed pekan ini apakah the Fed akan merubah arah kebijakan saat ini dari dovish. Selain rilis neraca dagang, pasar juga menantikan hasil RDG di dalam negeri.
Baca Juga: PPKM diperpanjang, pelemahan IHSG terbatas
Phillip Sekuritas melihat, untuk jangka pendek secara teknikal resistance kuat bagi IHSG ada di level 6.115 dan support di level 6.041. Sementara, sepanjang tahun ini dia melihat base IHSG akan berada di 6.820. Adapun, posisi bearish berada di level 6.033 dan posisi bullish pada level 7.082.
"Menurut kami secara keseluruhan arah membaik didukung oleh program vaksinasi yang berlangsung, pelonggaran kebijakan lockdown yang tidak seketat tahun lalu, dan naiknya sejumlah harga komoditas," kata Helen.
Dia menambahkan, investor bisa mempertimbangkan akumulasi secara bertahap dengan memanfaatkan momen buy on weakness ketika indeks terkoreksi. Adapun saham pilihan dia antara lain BBRI, BBNI, MIKA, dan TLKM.
Baca Juga: Jika pemulihan ekonomi sesuai harapan, imbal hasil reksadana saham tahun ini bisa 15%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News