Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah pada akhir pekan ini. Setelah sempat anjlok lebih dari 2% di awal perdagangan, IHSG ditutup melemah 1,93% ke level 6.742,58 pada Jumat (7/2).
Dalam sepekan, IHSG mengalami penurunan sebesar 5,16%. Sementara itu, dana asing tercatat keluar hampir Rp 3 triliun dari pasar saham dalam periode yang sama.
Direktur Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus, mengungkapkan bahwa pelemahan IHSG pekan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Baca Juga: IHSG Merosot 5,16%, Cek Saham-Saham yang Banyak Ditadah Asing Sepekan Terakhir
Dari sisi global, tekanan berasal dari ketidakpastian perang dagang serta suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Di sisi domestik, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia turut menjadi faktor utama. Kinerja emiten perbankan berkapitalisasi besar menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang berpotensi menekan prospek ekonomi pada 2025.
“Hal ini menyebabkan outlook di tahun 2025 cenderung melambat,” ujar Daniel kepada KONTAN, Jumat (7/2).
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menambahkan bahwa faktor internal yang signifikan memengaruhi IHSG pekan ini adalah data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca Juga: IHSG di Posisi 6.875, Intip Saham-Saham Top Leaders Sebelum Buka Pasar, Jumat (7/2)
Data tersebut menunjukkan Indonesia mengalami deflasi pada Januari, sementara pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) masih di bawah target.
Selain itu, koreksi tajam di saham-saham emiten milik Prajogo Pangestu, seperti Barito Renewables Energy (BREN), Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), dan Petrosea (PTRO), turut membebani pergerakan IHSG.
Memasuki awal pekan depan, Senin (10/2), Herditya memperkirakan IHSG berpeluang menguat dengan level support di 6.688 dan resistance di 6.719.
Faktor yang akan memengaruhi pergerakan IHSG antara lain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta sikap investor yang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan pidato Gubernur The Fed.
Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Kemana Menuju? (8 Februari 2025)
Menarik Dibaca: 5 Ciri-Ciri Rambut Sehat, Salah Satunya Mudah Disisir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News