Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergerak di zona hijau sepanjang hari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis. Senin (30/10), IHSG terpeleset 1,20 poin atau 0,02% ke level 5.974,08.
Pada perdagangan awal pekan ini, volume transaksi bursa mencapai 8,59 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,54 triliun. Sebanyak 162 saham menguat, 163 saham melemah, dan 137 saham bergerak mendatar.
IHSG yang cenderung mendatar ini pun ditopang oleh lima sektor melemah dan lima sektor menguat. Kenaikan tertinggi indeks sektoral tampak pada aneka industri yang naik 0,98%. Indeks sektor pertambangan naik 0,77%.
Sektor industri dasar naik 0,62%. Sedangkan indeks sektor keuangan dan perdagangan naik masing-masing 0,32% dan 0,31%.
Sektor barang konsumer berkontribusi terbesar pada penurunan indeks dengan koreksi 1,01%. SEktor infrastruktur turun 0,43%. Sektor manufaktur melorot 0,32%. Sementara sektor konstruksi turun 0,31% dan sektor perkebunan 0,14%.
Pergerakan tipis pun tampak pada top gainers indeks LQ45. Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang memimpin top gainers hanya naik 1,16%, disusul saham PT PP Properti Tbk (PPRO) dengan kenaikan 0,95% dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 0,87%.
Di sisi lain, top losers mencatat penurunan lebih dalam. Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,61%, disusul saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan penurunan 2,47%, dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 2,36%.
Investor asing mulai menampakkan pembelian bersih setelah batas waktu rilis laporan keuangan emiten. Pembelian bersih asing mencapai Rp 240,69 miliar di pasar reguler. Asing mencatatkan pembelian bersih Rp 971,52 miliar di seluruh pasar.
Pembelian bersih asing tertinggi adalah saham PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) Rp 501,5 miliar, PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) Rp 336,6 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 164,8 miliar.
Sedangkan penjualan bersih asing tertinggi pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 128,7 miliar, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 115,1 miliar, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) Rp 41,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News