Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi mencetak rekor baru hingga akhir tahun ini. Sebelumnya, pada Rabu (25/10, IHSG berhasil mengukir rekor baru dengan ditutup di level 6.025,43.
Kepala Riset Oso Sekuritas Riska Afriani mengatakan, target IHSG tembus 6.000 tercapai lebih cepat dari ekspektasi. Sebelumnya ia memprediksikan bahwa IHSG baru akan menembus level 6.000 pada bulan Desember. Karena itu pula, menurutnya, OSO Sekuritas merevisi target IHSG di akhir tahun ke level 6.100.
Adapun di bulan November pasca tembus rekor 6.000, Riska melihat, indeks memang akan cenderung sideways. Namun, ia melihat adanya potensi kenaikan kembali di akhir tahun. Hal ini mengingat di Desember nanti masih banyak trigger untuk kenaikan lebih tinggi.
"Penggerak IHSG adalah saham-saham big caps. Rata-rata saham big caps sudah menunjukkan kenaikan kinerja. Namun masih ada beberapa yang belum atraktif, " ujar Riska. Emiten sektor konsumer dan properti misalnya. Karena itu, masih ada potensi terjadinya window dressing pada Desembet nanti.
Terkait price to earning ratio (PER) IHSG yang saat ini sudah sebesar 23 kali, Riska menyebut, nilai tersebut memang tergolong premium. Namun, dibandingkan nilai yang mahal, Riska cenderung memperhatikan exposure market.
"Market kita masih akan terus bertumbuh seiring pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Kenaikan IHSG juga didorong oleh rilis keuangan kinerja emiten juga. Harganya sudah tinggi, tapi kami optimis akan ada kenaikan lebih tinggi lagi. Makanya 2018, IHSG bisa naik 12%-15% lagi," tutur Riska.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News