kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

IHSG sesi I berbalik arah, ini komentar analis


Jumat, 24 Oktober 2014 / 13:55 WIB
IHSG sesi I berbalik arah, ini komentar analis
ILUSTRASI. Kemenkes memperingatkan agar jemaah haji mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Sham Gabungan (IHSG) dilanda aksi profit taking. Hingga penutupan jeda siang, (24/10), indeks kehilangan 28,2 poin ke level 5.075,32.

Profit taking ini membuat IHSG berhasil mengkonfirmasi support pertama di level 5.080. "Sehingga, indeks akan menuju support kedua di kisaran 5.050," imbuh analis First Asia Capital David Sutyanto.

Terlepas dari masalah sentimen politik dan luar negeri, IHSG masih memiliki kekuatan untuk menguat. Momentum laporan keuangan emiten kuartal III bisa menjadi fundamental positif guna melanjutkan penguatan IHSG.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya sependapat. Momentum laporan keuangan bisa menjadi salah satu vitamin pergerakan naik IHSG setidaknya untuk jangka pendek. Namun, secara teknikal harus ada level tertentu yang wajib dilewati IHSG jika ingin melanjutkan penguatannya.

"Konfirmasi uptrend lanjutan akan terlihat jika IHSG berhasil bertahan diatas level 5.107," ujar William. Namun, level tersebut belum bisa tercapai mengingat sejauh ini IHSG baru mencapai level tertinggi 5.104.

Sehingga, support IHSG saat ini ada di level 5.054. Adapun target resistance jika IHSG mampu menembus level kritis tadi ada di level 5.165.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×