kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

IHSG rekor, sektor saham ini menarik dikoleksi


Selasa, 03 Oktober 2017 / 21:19 WIB
IHSG rekor, sektor saham ini menarik dikoleksi


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru sepanjang masa atau all time high. Indeks bertengger pada level 5.939,45 atau meningkat 0,43% dibandingkan dengan level pembukaan pada 5.915,43.

Kenaikan indeks tersebut terjadi ditengah-tengah sentimen negatif dari luar negeri yang cukup kuat. Diantaranya seperti rencana pemotongan pajak perusahaan, rencana The Fed mengurangi beban aset, dan adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed.

Sementara itu, rupiah melanjutkan koreksi dan menembus batas baru pada penutupan perdagangan Selasa (3/10). Merujuk kurs tengah acuan Bank Indonesia, rupiah ditutup pada Rp 13.582 per dollar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,61%.

Liyanto Sudarso Investment Analyst MNC Asset Management mengkhawatirkan rupiah yang terus melemah. Selain itu, saat ini IHSG juga berada pada range yang relatif sempit dengan resistance 6.000.

"Rupiah melemah, jadi saya lebih suka beli saham yang masih murah secara valuasi dan minim dari exposure dollar AS," terang Liyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (3/10).

Dia mencontohkan saham yang masuk dalam kriteria tersebut seperti saham konstruksi, antara lain saham PTPP dan ADHI.

Dia juga menyarankan, investor bisa masuk pada saham yang bisa diuntungkan dengan penguatan dollar AS, antara lain saham pertambangan, CPO, dan minyak dan gas. Untuk sahamnya seperti, INCO, PTBA, ADRO, dan ITMG. Sedangkan untuk saham CPO seperti LSIP dan AALI.

Meskipun IHSG bertumbuh, nett sell masih terus terjadi. Pada perdagangan Selasa (10/3) saja, net sell asing mencatatkan Rp 238,45 miliar. Tidak heran karena ada sentimen pemotongan pajak perusahaan, rencana The Fed kurangi beban aset, dan potensi kenaikan suku bunga The Fed ke-3 akhir tahun nanti. Dia memprediksi IHSG bisa mencapai 6.150.

"Asing sebenarnya masih di bond (obligasi), tapi menjauhi IHSG. Karena yield Indonesia masih atraktif dibandingkan dengan pasar saham Asia lainnya seperti Malaysia, Thailand dan Kamboja," ujar Liyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×