Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi di kisaran 6.780 pada perdagangan akhir pekan Jumat (10/3). Adapun IHSG ditutup naik 0,35% ke level 6.799,79 pada Kamis (9/3).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menjabarkan secara teknikal stochastic RSI dan MACD membentuk golden cross bersamaan dengan penguatan kemarin (9/3).
"Akan tetapi, volume transaksi justru turun signifikan pada Kamis (9/2). Oleh sebab itu, waspadai kemungkinan false minor bullish reversal signal," papar dia, Kamis (9/3).
Alrich mencermati mayoritas saham perbankan yang menjadi penggerak IHSG seperti BBNI, BMRI, dan BBNI, telah memasuki area overbought sehingga rawan profit taking.
Baca Juga: Wall Street Menguat Setelah Klaim Pengangguran AS Meningkat
Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan menguji support di posisi 6.750 dengan pivot di 6.800. Sedangkan, IHSG akan uji resistance di level 6.850.
Dari domestik, pergerakan indeks komposit ini akan dipengaruhi oleh data ekonomi yang kurang memuaskan. Penjualan ritel terkoreksi sebesar 0,6% secara tahunan di Januari 2023 dibandingkan pertumbuhan 0,7% secara tahunan di Desember 2022.
Sedangkan dari eksternal, IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi China yang turun signifikan ke level 1% secara tahunan di Februari 2023 dari 2,1% pada Januari 2023. Pasalnya, sebelumnya ada peningkatan indeks manufaktur di Februari 2023.
"Hal ini membangun keyakinan pemulihan permintaan atau konsumsi domestik China," imbuh Alrich.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Melemah di Maret, Lima Sektor Ini Bisa Dicermati
Untuk perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/3), pelaku pasar dapat mencermati peluang rebound lanjutan pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
Peluang rebound juga berpotensi terjadi pada PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Investor juga bisa mencermati potensi trading pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News