Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 68,22 poin atau turun 0,93% ke level 7.245,88 pada penutupan perdagangan Selasa (26/11/2024) lalu.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG pada Kamis (28/11) rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.236 dan resistance 7.282.
"Kami perkirakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa global yang bergerak volatile dan nilai tukar rupiah yang masih rawan melemah," kata Herditya kepada Kontan, Rabu (27/11).
Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham BRMS dengan target harga Rp 428-Rp 470, saham PGAS di target harga Rp 1.600-Rp 1.640 dan INDF pada target harga Rp 7.750-Rp 7.875.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat secara teknikal, IHSG berhasil breakout support dinamis MA20. Selain itu, pada indikator MACD terlihat pergerakan histogram yang cenderung sideways.
Baca Juga: Ada UNTR dan INDF, Ini Saham-Saham Favorit Asing Kemarin Saat IHSG Terkoreksi
"Dengan demikian, IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 7.225-7.275 pada perdagangan Kamis (28/11)," ujar Alrich kepada Kontan, Rabu (27/11).
Alrich melihat, pergerakan pasar pada Kamis (28/11) diperkirakan masih tetap akan dipengaruhi oleh rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
Menurutnya, pasar kemungkinan akan lebih dulu mencerna isi risalah tersebut, yang nantinya akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan The Fed dan dampaknya terhadap kondisi ekonomi global ke depan.
"Diharapkan risalah yang dirilis dapat memberikan panduan kepada pasar mengenai kemungkinan kelanjutan pemangkasan suku bunga oleh The Fed disisa akhir tahun," ucap Alrich.
Top picks saham dari Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Kamis (28/11) antara lain BBYB, LSIP, ESSA, JSMR dan MAPI.
Selanjutnya: Kemenhub Yakin Penurunan Harga Tiket Pesawat Dorong Ekonomi & Pariwisata Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Dukung Kemajuan Sektor Maritim, BKI Optimalisasi Platform MCP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News