kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG rawan terkoreksi pada Rabu (13/10) usai naik 0,41% hari ini


Selasa, 12 Oktober 2021 / 19:35 WIB
IHSG rawan terkoreksi pada Rabu (13/10) usai naik 0,41% hari ini
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). Setelah naik 0,41% hari ini, ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,41% ke level 6.486,26 pada perdagangan Selasa (12/10). Investor asing juga masih mencatatkan aksi beli di pasar reguler dengan nilai bersih Rp 1,25 triliun.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, kenaikan IHSG ditopang oleh membaiknya penjualan retail yang tercermin dari naiknya Indeks Penjualan Rill. Kenaikan IHSG juga didukung oleh stock split BBCA yang cumdate-nya jatuh pada hari ini serta menguatnya sektor saham kesehatan dan properti.

Untuk perdagangan Rabu (13/10), Herditya memprediksi, IHSG akan cenderung bergerak terbatas dan rawan terkoreksi. "Koreksi ini merupakan koreksi yang wajar dengan support di level 6.392 dan resistance 6.500," kata Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (12/10).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memproyeksi, IHSG pada esok hari akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan terkoreksi. Menurut Valdy, secara teknikal, IHSG tertahan pada resistance level 6.500 dalam tiga hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: IHSG naik 0,41% ke 6.486 di perdagangan Selasa (12/10), asing lepas BANK, CASA, BBNI

Bersamaan dengan hal tersebut, Stochastic RSI berada pada area jenuh beli. "Dengan demikian, IHSG masih rawan terhadap potensi profit taking. Perhatikan support-resistance 6.400-6.500 dengan pivot 6.450 pada perdagangan Rabu (13/10)," tutur Valdy.

Terlepas dari faktor teknikal, menurut Valdy, IHSG esok hari juga ditopang oleh kecenderungan penguatan nilai tukar rupiah. Penguatan ini sejalan dengan tren pemulihan kondisi ekonomi domestik.

Pemulihan ekonomi Indonesia tersebut terindikasi dari kenaikan consumer confidence index ke 95,5 di September 2021 dan kenaikan Indeks Penjualan Rill sebesar 2,1% mom ke 192,5 di Agustus 2021. Selain itu, tingginya harga sejumlah komoditas, terutama komoditas energi mendasari ekspektasi kenaikan surplus Neraca Perdagangan Indonesia di September 2021.

Untuk perdagangan Rabu (13/10), Valdy menyarankan investor untuk memperhatikan saham ADHI, AKRA, DOID, JPFA, LSIP, PWON, dan WIKA. Sementara Herditya menyarankan investor untuk mencermati saham-saham properti, konstruksi, dan batubara karena ada peluang untuk buy on weakness (BoW).

Selanjutnya: IHSG naik 0,41% ke 6.486 pada Selasa (12/10), net sell asing capai Rp 428,61 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×