kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

IHSG Rawan Koreksi Hari Ini (18/1) Setelah Naik 4 Hari Beruntun


Rabu, 18 Januari 2023 / 06:45 WIB
IHSG Rawan Koreksi Hari Ini (18/1) Setelah Naik 4 Hari Beruntun


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,19% atau 79,28 poin ke level 6.767,34 pada Selasa (17/1). IHSG rawan koreksi pada hari ini, Rabu (18/1) setelah menguat empat hari berturut-turut hingga kemarin.

"Support IHSG ada di 6.726 dan resistance 6.811," ujar Andhika Cipta Labora, Technical Analyst Kanaka Hita Solvera kepada Kontan.co.id, Selasa (17/1). Dia menyebut, IHSG rawan koreksi akibat profit taking setelah menguat berhari-hari.

Andhika menyebut, penguatan IHSG yang beruntun terangkat oleh ekonomi Indonesia yang positif. Sebab, utang luar negeri pemerintah pada November 2022 tercatat sebesar US$ 181,6 miliar, turun 10,2% secara tahunan (YoY). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 12,3% YoY.

Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia yang melonjak menjadi US$ 3,89 miliar pada Desember 2022 dari US$ 1 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Saham-Saham Ini Bisa Diamati Jelang Pemilu 2024

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan, IHSG berpotensi uji resistance 6.800 di Rabu (18/1). "Sejalan dengan pelebaran positive slope MACD pasca golden cross diiringi Stochastic RSI yang cenderung bergerak naik dari oversold area.

Dari eksternal, dia melihat pertumbuhan PDB Tiongkok sebesar 2,9% YoY pada kuartal keempat 2022, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 1,8% YoY. Sedangkan, penjualan ritel Tiongkok turun sebesar 1,8% YoY di Desember 2022.

"Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan perkiraan turun sebesar 8,6% YoY. Akan tetapi, mayoritas indeks regional mencatatkan pelemahan di Selasa (17/1)," papar Alrich.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Laba Emiten S&P 500 Diperkirakan Tertekan

Sentimen lainnya, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps di Februari 2023. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19 Januari 2023. Perkiraan ini berpotensi memicu rebound saham-saham rate-sensitif, terutama bank menjelang RDG BI.

"Oleh sebab itu, saham perbankan dengan potensi penguatan lanjutan dapat diperhatikan seperti BBNI, BBRI, BMRI, BBCA, dan BRIS. Selain saham perbankan, perhatikan ELSA, INDF, dan MAPI di Rabu (18/1)," kata Alrich. Sementara Andhika merekomendasikan KRYA, SLIS, dan MAPI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×