Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Merespon kabar positif dari pasar modal Indonesia, rupiah juga ikut menguat. Pada pembukaan pagi pukul 09.45 WIB, Rabu (12/9), pasangan USD/IDR di posisi 9.575, menguat tipis dari level penutupan kemarin (11/9) di 9.581.
Rupiah juga menguat seiring dollar AS yang cenderung melemah akibat Moody's memperingatkan AS bahwa peringat utangnya bisa terpangkas tanpa kebijakan jelas soal pemangkasan target utang.
Pengamat Pasar Valas Rahadyo Anggoro memprediksi hari ini rupiah masih bergerak stagnan di kisaran 9.550–9.580 terhadap dollar AS. menurutnya, kondisi ini terjadi karena pasar masih menunggu keputusan Mahkamah Konsitusi Jerman besok yang akan memutuskan soal dukungan Jerman atas dana darurat Eropa.
Pasar juga menanti pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) besok, terutama pada keputusan kebijakan Quantitative Easing tahap 3 (QE3).
Dari dalam negeri pelaku pasar akan mencermati keputusan BI rate dari rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) pada Kamis besok.
Adapun faktor yang masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah adalah munculnya laporan bahwa Troika menolak sebagian rencana penghematan anggaran yang diajukan oleh Yunani.
"Kondisi ini, lanjutnya, cukup jadi tekanan negatif karena pasar melihat ketidakpastian,' jelas Anggoro kepada KONTAN, Rabu (12/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News