Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan hari ini (23/2). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.20 WIB, indeks tercatat turun 0,1% menjadi 5.235.
Ada 74 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 113 saham dan 83 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 3,319 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 747,657 miliar.
Sementara itu, enam sektor memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor barang konsumen turun 0,19%, sektor agrikultur turun 0,19%, dan sektor keuangan turun 0,19%.
Posisi top losers indeks LQ 45 pagi ini di antaranya: PT PP Properti Tbk (PPRO) turun 3,75% menjadi Rp 308, PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) turun 2,29% menjadi Rp 1.495, dan Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,5% menjadi Rp 2.630.
Sedangkan di posisi top gainers dihuni oleh: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 3,07% menjadi Rp 3.030, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 2,54% menjadi Rp 4.850, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 2,02% menjadi Rp 2.530.
Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 48,2 miliar di seluruh market. Sedangkan di pasar reguler, net sell asing mencapai Rp 5,2 miliar.
Asia memerah
Pasar saham Asia ditransaksikan menurun pada transaksi perdagangan pagi ini (23/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,18%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun ke posisi 2.105,50.
Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,39% pada perdagangan pagi. Sektor finansial bergerak sideways dan sektor bahan baku material melorot 1,72%.
Salah satu saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia adalah Qantas yang berhasil naik 3,94% pada sesi pagi. Qantas melaporkan, laba sebelum pajak turun 7,5% menjadi A$ 852 juta pada periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2016. Namun, performanya di atas prediksi market.
Sedangkan di pasar mata uang, indeks dollar diperdagangkan di level 101,39.
Analis mengatakan, hasil notulensi rapat The Fed gagal mengangkat nilai tukar dollar AS. "Si hijau sebelumnya diprediksi bakal menembus level resisten 101,74 namun gagal. Pekan ini, dollar berada dalam tren melemah untuk jangka pendek," jelas Matt Simpson, senior market analyst ThinkMarkets.
Sekadar informasi, yen diperdagangkan di posisi 113,34 per dollar AS pagi ini. Sedangkan dollar Australia berada di level US$ 0,7671. Adapun nilai tukar euro di level US$ 1,0547.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News