Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu menguat tipis 0,17%. Pada penutupan perdagangan Jumat (23/10), IHSG menguat 0,40% ke level 5.122,19.
Anugerah Zamzami Nasr, analis Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, pergerakan IHSG yang cenderung tipis pekan ini disebabkan sepinya sentimen dari dalam negeri. Alhasil, IHSG hanya bergerak 71 poin dalam lima hari perdagangan.
Jika dilihat dari penggeraknya, penguatan tipis IHSG seminggu ini ditopang oleh penguatan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang naik 9,5%, yang menyumbang 17,1 poin terhadap IHSG. Asing juga nampak memborong saham ASII, dengan jumlah net buy Rp 545 miliar di pasar reguler dalam sepekan.
Namun, IHSG juga diberatkan oleh pergerakan saham blue chips lain seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Keempat saham ini berkontribusi -30,4 poin pada IHSG sepekan ini.
Baca Juga: IHSG hanya naik tipis 0,17% dalam sepekan, net sell asing mencapai Rp 989,94 miliar
“Saham rokok cukup tertekan karena berita cukai, dan TLKM masih tertekan seiring asing yang masih terus melakukan net sell. Sepekan ini sudah mencapai Rp 850 miliar,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10).
Kontan.co.id mencatat, Kementerian Keuangan memastikan tarif cukai rokok pada 2021 akan naik. Kabar yang berembus, pemerintah akan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 17% untuk tahun depan.
Adapun sentimen lain yang menggerakkan IHSG pekan ini datang dari rilis produk domestik bruto (PDB) China dan pembicaraan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Kurs rupiah ditutup Rp 14.660 per dolar AS, terangkat aliran investasi ke pasar SUN
Untuk pekan depan, seiiring hari perdagangan bursa yang hanya dua hari, Zamzami menilai kemungkinan besar pergerakan IHSG akan masih tipis-tipis saja. Hal ini seiring sikap investor yang menanti rilis data ekonomi dalam negeri pada awal November, termasuk rilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga pada 5 November 2020 nanti.
Selain itu, pasar juga menanti hasil pemilu AS. Dus, pekan depan IHSG diprediksikan bergerak sideways di kisaran support 5.084 dan resistance 5.135.
Baca Juga: IHSG menguat 0,40% di akhir perdagangan Jumat (23/10), ASII dan BBRI diburu asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News