kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG hanya naik tipis 0,17% dalam sepekan, net sell asing mencapai Rp 989,94 miliar


Jumat, 23 Oktober 2020 / 17:24 WIB
IHSG hanya naik tipis 0,17% dalam sepekan, net sell asing mencapai Rp 989,94 miliar
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40% ke level 5.122,19 pada Jumat (23/10).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup pekan ketiga Oktober 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40% ke level 5.122,19 pada Jumat (23/10). Sepanjang pekan ini, IHSG hanya naik tipis 0,17%.

Meski demikian, arus dana investor asing masih terus meninggalkan pasar saham tanah air. Dalam sepekan, jumlah jual bersih (net sell) asing di semua pasar mencapai Rp 989,94 miliar. Alhasil, sejak awal tahun, dana asing yang kabur dari pasar saham mencapai Rp 53,36 triliun di seluruh pasar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana membeberkan, dalam sepekan ini ada sejumlah faktor yang mempengaruhi IHSG dan emiten-emiten bursa. Salah satunya adalah negosiasi stimulus fiskal untuk penanggulangan Covid-19 yang masih berjalan alot di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, berita kenaikan cukai rokok yang diusulkan oleh Badan Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO) yang sedang dalam pembahasan oleh Kementerian Keuangan juga menekan sejumlah saham rokok berkapitalisasi besar.

Baca Juga: IHSG menguat 0,40% di akhir perdagangan Jumat (23/10), ASII dan BBRI diburu asing

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memastikan tarif cukai rokok pada 2021 akan naik. Kabar yang berembus, pemerintah akan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 17% untuk tahun depan. “Pasar juga menunggu rilis gross domestic product (GDP) kuartal ketiga Indonesia di awal November,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10).

Hasil dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga ini pun akan berada di zona negatif. Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi memang akan membaik dibanding kuartal kedua. Hanya saja, pertumbuhannya masih di angka negatif yakni di kisaran -2,9% hingga -1,0%.

Untuk sepekan ke depan, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih bergerak sideways dengan kecenderungan terkoreksi. Rentang pergerakan IHSG sepekan ke depan berada di level 5.050-5.130.

Baca Juga: Kurs rupiah ditutup Rp 14.660 per dolar AS, terangkat aliran investasi ke pasar SUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×