Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat tinggi lebih dari 1% pada perdagangan sesi pertama, Rabu (15/5). Mengutip RTI, indeks naik 1,15% atau 81,512 poin ke level 7.165,275.
Tercatat 255 saham naik, 253 saham turun, 248 saham stagnan. Total volume perdagangan 10,09 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 6,5 triliun.
Sebanyak lima indeks sektoral menopang langkah IHSG pada sesi pagi. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni IDX-Basic 1,71%, IDX-Finance 0,63%, dan IDX-Infra 0,36%.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Mulai Merangkak Naik, Begini Proyeksi untuk 15 Mei 2024
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 6,77% ke Rp 1.025
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 2,72% ke Rp 18.875
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 2,62% ke Rp 1.565
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 8,33% ke Rp 715
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 3,08% ke Rp 4.090
- PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 2,23% ke Rp 1.315
Baca Juga: Begini Dampak Sentimen Geopolitik Timur Tengah Terhadap Saham Berfundamental Bagus
Asal tahu, saham-saham di Asia naik pada hari ini. Sementara dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena para pedagang mempertimbangkan data harga produsen (PPI) AS yang beragam.
Di samping itu bersiap untuk laporan harga konsumen (CPI) yang kemungkinan akan mempengaruhi jalur kebijakan jangka pendek The Fed.
Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,38%, mencapai level tertinggi baru dalam 15 bulan di awal sesi. Indeks Nikkei Jepang menguat 0,58%.
Baca Juga: Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Dibuka Naik 0,59% ke 7.125,6 pada Rabu (15/5) Pagi
Data semalam menunjukkan, harga produsen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April, menunjukkan bahwa inflasi masih tetap tinggi pada awal kuartal kedua.
Ketua The Fed Jerome Powell, berbicara di sebuah acara perbankan di Amsterdam, menyebut data PPI “beragam” dan bukannya “panas” karena data sebelumnya direvisi lebih rendah.
Investor harus mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga AS tahun ini karena tingginya inflasi dan kini memperkirakan pelonggaran sebesar 43 basis poin tahun ini, dibandingkan dengan pelonggaran sebesar 150 bps yang diantisipasi pada awal tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News