Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan sesi pertama, Kamis (3/8). Mengutip RTI, indeks naik 0,64% ke level 6.898,391.
Tercatat 296 saham naik, 209 saham turun, dan 218 saham stagnan. Total volume perdagangan 11,4 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 4,5 triliun.
Sebanyak 10 indeks sektoral menopang laju IHSG sepanjang perdagangan pagi. Tiga sektor teratas yakni IDX-Techno 1,29%, IDX-Basic 1,26%, dan IDX-NonCyc 1,02%.
Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat, Kamis (3/8), Berikut 6 Saham Rekomendasi BNI Sekuritas
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 6,86% ke Rp 11.300
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 4,76% ke Rp 7.150
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 4,74% ke Rp 1.880
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 2,03% ke Rp 3.370
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,45% ke Rp 6.775
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,38% ke Rp 143
Baca Juga: Melawan Arah Bursa Regional, IHSG Naik 0,29% ke level 6.874,13 pada Kamis (3/8) Pagi
Sementara itu, saham-saham Asia melemah pada hari ini setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat utang pemerintah AS yang memicu aksi ambil untung.
Para investor sekarang mengalihkan fokus pada keputusan suku bunga Bank of England dan laporan pendapatan dari Apple dan Amazon.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,2%, setelah sehari sebelumnya juga mengalami penurunan sebesar 2,3%. Hal ini dibandingkan dengan kenaikan bulanan sebesar 5,4% di bulan Juli.
Nikkei Jepang turun 1,1%, membawa kerugian sejauh ini di bulan Agustus menjadi 2,5%, mengembalikan sebagian dari lonjakan 7,5% yang terlihat sebulan sebelumnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun (JGB) naik menjadi 0,65% pada hari Kamis, tertinggi sejak April 2014. Setelah Bank of Japan melonggarkan cengkeramannya terhadap kontrol kurva imbal hasil minggu lalu.
Saham-saham blue chips China naik 0,2%. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong sebagian besar datar. Sebuah survei swasta menunjukkan aktivitas jasa China berekspansi lebih cepat di bulan Juli.
Semalam, Nasdaq dan S&P 500 membukukan penurunan terbesar sejak Februari dan April, masing-masing. Setelah bulan Juli yang melepuh didorong oleh pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan harapan pendaratan yang lembut untuk ekonomi AS.
Ke depan, Apple diperkirakan akan melaporkan penurunan pendapatan kuartal ketiga terbesar sejak 2016 karena penjualan iPhone melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News