Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pekan ketiga bulan ini, 15-19 Februari 2021. Mengutip rilis Bursa Efek Indonesia (BEI), minggu ini IHSG meningkat 0,15% ke level 6.231,93 dari level 6.222,52 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, penguatan yang tipis pekan ini dipengaruhi oleh sentimen ekonomi neraca perdagangan dan penetapan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Di sisi lain, rilis laporan keuangan berpengaruh terhadap pergerakan beberapa saham emiten.
Peningkatan IHSG pekan ini turut mengerek kapitalisasi pasar di bursa hingga 0,20% menjadi Rp 7.343,55 triliun. Pada pekan sebelumnya, kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 7.328,91.
Baca Juga: Suku bunga acuan turun, analis: Saham properti dan perbankan bisa jadi pilihan
Sementara untuk pekan depan, 22-26 Februari 2021, IHSG berpotensi bergerak sideways di kisaran 6.200 hingga 6.315 untuk kembali menguji support level resistance tersebut. Adapun awal perdagangan,Senin (22/2), IHSG diperkirakan akan dibuka menguat terbatas.
"Menguji resistance minor 6.280 dengan support pada 6.200," ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (19/2).
Adapun sentimen yang akan berpengaruh pekan depan di antaranya rilis data ekonomi China berupa Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur dan personal consumption AS. Selain itu rilis laporan keuangan masih menjadi katalis bagi beberapa emiten.
Sekadar informasi, investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) hingga Rp 15,98 miliar. Aksi beli bersih ini meringankan aksi jual bersih (net sell) selama sepekan menjadi Rp 1,12 triliun. Hendriko mengamati, asi jual bersih ini terdorong oleh profit taking terhadap IHSG yang cenderung bergerak menguat sejak awal bulan Februari 2021.
Baca Juga: IHSG menguat tipis 0,15% sepekan hingga Jumat (19/2)
Di sisi lain, peningkatan juga dirasakan oleh rata-rata volume transaksi harian hingga 6,56% sepekan menjadi 16,08 miliar saham dari sebelumnya 15,09 miliar saham.
Akan tetapi, rata-rata frekuensi harian bursa tercatat menurun 3,51% menjadi 1.301.249 kali transaksi dari 1.348.598 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Penurunan juga dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian sepekan menjadi Rp 12,68 triliun dibandingkan pekan sebelumnya yakni Rp 14,87 triliun.
Selanjutnya: Putus kongsi dengan PepsiCo, Indofood CBP tetap kembangkan snack merek sendiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News