kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

IHSG mulai melemah gara-gara para “kecoak”


Rabu, 29 September 2021 / 21:41 WIB
IHSG mulai melemah gara-gara para “kecoak”
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan patung banteng dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain isu dari The Fed, minggu-minggu ini banyak investor khawatir dengan kasus Evergrande, perusahaan properti di China yang terancam gagal membayar utangnya. Apa sebenarnya yang membuat banyak orang khawatir? Bagaimana kita sebagai investor sebaiknya bersikap?

Berikut ini analisis dan tips investasi dari Frederick Daniel Tanggela Head of Research Star Asset Management

Apa saja yang Anda lihat isu-isu yang harus diperhatikan para investor sekarang ini?

Ada banyak perkembangan yang berkembang belakangan ini ya. Tidak hanya menyangkut Covid tapi memang terkait dengan pasar saham di pasar global ini ada banyak faktor-faktor yang sekarang lagi sangat diperhatikan.

Yang pertama dari Amerika terkait dengan rencana tapering dari The Fed. Itu nantinya akan mempengaruhi likuiditas di pasar global. Dan yang kedua yang baru-baru ini lagi ramai itu soal kesulitan finansial dan likuiditas dari salah satu perusahaan properti terbesar di China yaitu Evergrande. Ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino.

 Beberapa hari, enggak cuma pasar Indonesia tapi pasar global juga pasar regional itu mengalami koreksi akibat sentimen dari Evergrande. E

Secara sentimen sih kemarin sudah ada dampaknya. Beberapa hari, enggak cuma pasar Indonesia tapi pasar global juga pasar regional itu mengalami koreksi akibat sentimen dari Evergrande. Efek langsungnya belum benar-benar kita rasakan karena dia belum default, tapi sentimennya sudah cukup negatif.

Kalau isu di dalam negeri?

Kalau dari lokal kami malah melihat justru lebih banyak katalis positif. LDR perbankan rendah, itu artinya likuiditas di sistem keuangan kita besar sebenarnya. Hanya menunggu waktu untuk perbankannya confident, masyarakatnya mulai konsumsi. Ini akan sangat cepat harusnya recovery kita.

Terus kemudian kalau kita lihat angka Covid juga sudah terkendali. Walaupun pengalaman Bulan Juli kemarin membuat kita enggak bisa berpikir bahwa ini akan berakhir ya. Tapi paling tidak kondisi domestik Indonesia. Setiap negara punya karakter ekonominya sendiri-sendiri.

Pengalaman di kuartal 2 tahun 2021, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia itu bertumbuh. Tidak hanya besar ya bahkan lebih besar dari ekspektasi, itu memperlihatkan bagaimana ekonomi kita itu sangat sensitif terhadap pembukaan dari pembatasan aktivitas. Jadi ketika mobilitas naik, itu kelihatan ekonomi kita langsung cepat recovery-nya.

Dari domestik kita melihat hanya lebih banyak faktor katalis positif. 

Kalau dilihat dari faktor-faktor ini, bahwa mobilitas masyarakat ketika meningkat langsung translate terhadap pertumbuhan ekonomi. Lalu perbankan punya cadangan likuiditas yang banyak untuk disalurkan dalam bentuk kredit. Terus kemudian kebijakan-kebijakan ekonominya menurut kita juga sudah sangat tepat. Dari domestik kita melihat hanya lebih banyak faktor katalis positif. Tapi memang yang menjadi kekhawatiran ini adalah faktor-faktor dari luar yang tercepat kita bahas.

Evergrande itu perusahaan properti, salah satu yang terbesar di China. Lalu kemudian dia punya kewajiban enggak cuma dalam bentuk utang obligasi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×