kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

IHSG merosot 0,76% dalam sepekan lalu, berikut faktor pemicunya


Minggu, 26 Januari 2020 / 06:25 WIB
IHSG merosot 0,76% dalam sepekan lalu, berikut faktor pemicunya
ILUSTRASI. Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun ke level 6.244,10 pada akhir perdagangan Jumat (24/1) atau melemah 0,76% selama sepekan.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan salah satu pemberat pergerakan IHSG selama sepekan kemarin yakni isu virus corona di China yang menyebabkan pasar Asia dan global sempat tertekan karena kekhawatiran penyebarannya.

Baca Juga: Bagaimana nasib IHSG pekan depan? Begini prediksinya

Dalam catatan Kontan.co.id, per Sabtu (25/1), kematian akibat infeksi virus corona yang menyebar dengan cepat telah meningkat menjadi 41 orang.

Pasar saham dunia sempat stabil setelah pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa wabah virus Corona belum menjadi keadaan darurat global. Pemerintah China bertindak cepat untuk menahan penyebaran virus ini dengan menghentikan aktivitas masuk dan keluar dari kota Wuhan, tempat virus korona berasal.

“Hal ini memberikan keyakinan bahwa wabah yang terjadi tidak mengakibatkan pandemi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global,” ujar Hans dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1).

Namun, libur tahun baru Imlek dimana banyak warga melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri menimbulkan kekhawatiran di pasar.

Selain itu, sentimen yang akan mempengaruhi pasar pada pekan lalu yakni laporan laba korporasi. Sejauh ini, lebih dari 12% dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan keuangannya, menurut data FactSet 70% perusahaan-perusahaan membukukan laba lebih baik dari perkiraan.

“Ekspektasi keuntungan perusahaan menurun pada periode pelaporan kali ini. FactSet memperkirakan laba S&P 500 berpeluang turun 2% pada kuartal keempat secara year-on-year,” paparnya.

Baca Juga: IHSG ditutup terkoreksi 0,08%, saat pasar regional pulih di tengah wabah corona

Sedangkan, sebagian analis memperkirakan laba emiten pada indeks S&P 500 berpeluang turun 0,8% pada kuartal keempat. Meski demikian sejumlah analis memperkirakan kenaikan laba 5,8% pada kuartal pertama 2020.

Tak hanya itu, dari dalam negeri kisruh pembubaran reksadana juga masih menekan kinerja IHSG, di mana beberapa pekan terakhir di tengah optimisme penandatangan fase satu perang dagang AS China IHSG beberapa kali mengalami tekanan turun.

Hans memprediksi IHSG berpeluang rebound terbatas pada pekan depan. Ia memperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support IHSG di level 6.218-6.200 dan resistance di level 6.256 sampai 6.312. 

Ia merekomendasikan investor untuk buy on weakness di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×