kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

IHSG Meroket, Tapi Awas! Ini Sentimen yang Bisa Menahan Laju Bursa


Rabu, 08 Oktober 2025 / 04:54 WIB
IHSG Meroket, Tapi Awas! Ini Sentimen yang Bisa Menahan Laju Bursa
ILUSTRASI. IHSG menguat ke 8.169, tapi analis mengingatkan potensi tekanan dari inflasi AS dan negosiasi dagang AS–Tiongkok yang bisa menahan laju bursa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya di awal pekan. Pada perdagangan Selasa (7/10/2025), IHSG ditutup naik 0,36% atau bertambah 29,39 poin ke posisi 8.169,28.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai, peluang penguatan IHSG masih terbuka lebar berkat sejumlah katalis positif yang mulai muncul di pasar.

"Potensi pemangkasan tingkat suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia, serta potensi window dressing, menjadi penopang IHSG ke depan," kata Nico kepada Kontan, Selasa (7/10/2025).

Meski begitu, Nico mengingatkan agar investor tetap berhati-hati terhadap risiko eksternal yang bisa menekan pasar saham.

"Potensi gagalnya kesepakatan tarif AS dan Tiongkok juga dapat membebani pasar, termasuk pasar saham," lanjut Nico.

Baca Juga: Prediksi IHSG Untuk Rabu (8/10) Setelah Naik 4 Hari Berturut-turut

Selain itu, ia menyoroti tren kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang belum terkendali, sementara data ketenagakerjaan justru menunjukkan pelemahan. Kondisi ini bisa memperlambat langkah bank sentral AS dalam menurunkan suku bunga, yang berpotensi menekan aset berisiko seperti saham.

Untuk strategi jangka pendek, Nico menilai investor agresif masih bisa memanfaatkan peluang volatilitas harga. Namun bagi investor konservatif, sebaiknya bersikap lebih waspada dan menunggu momentum yang lebih pasti.

"Perhatikan durasi investasi, serta momentum dan sentimen terhadap sektor," ujarnya.

Tonton: IHSG Menghijau Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 7 Oktober 2025

Dalam pandangannya, IHSG dalam jangka pendek berpotensi bergerak di rentang 8.022–8.200, sementara hingga akhir tahun, indeks bisa menembus level 8.430 jika didukung oleh faktor domestik yang positif dan kebijakan suku bunga yang longgar.

Selanjutnya: Jumlah Peserta Dana Pensiun Terus Menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×