kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

IHSG Melaju, Ini Bocoran Strategi Investasi dari Analis


Jumat, 03 Oktober 2025 / 03:12 WIB
IHSG Melaju, Ini Bocoran Strategi Investasi dari Analis
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju sejak awal 2025. Sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD), IHSG sudah mencatat kenaikan 12,85%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju sejak awal 2025. Sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD), IHSG sudah mencatat kenaikan 12,85%.

Kinerja positif ini bahkan membuat sejumlah sekuritas menaikkan target IHSG menjadi 8.600 hingga akhir tahun.

Menurut Analis NH Korindo Sekuritas, Steven Willie, reli IHSG banyak didorong oleh pergerakan saham-saham konglomerasi. Padahal, investor asing masih gencar melakukan aksi jual bersih (net sell) jumbo. Hingga 1 Oktober 2025, asing tercatat mencatatkan net sell Rp 55,51 triliun.

“Walaupun asing banyak net sell tapi pergerakan dari saham-saham ini (konglomerasi) dipengaruhi oleh investor domestik,” ujar Steven kepada Kontan, Rabu (1/9/2025).

Steven memperkirakan aksi jual asing berpotensi berlanjut, terutama jika selisih suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dengan The Fed masih tipis. Pelemahan rupiah juga bisa memperburuk sentimen, membuat asing enggan masuk ke pasar saham Indonesia.

Namun, peluang tetap terbuka jika kinerja emiten membaik dan BI aktif melakukan intervensi di pasar. 

Baca Juga: IHSG Rebound, Cermati Saham Net Buy Terbesar Asing, Kamis (2/10)

“Apalagi bila BI rajin intervensi, rupiah bisa selamat dan asing akan kembali melirik pasar domestik,” jelasnya.

Meski sejumlah analis menargetkan IHSG bisa mencapai 8.600, Steven menilai level tersebut masih sulit diwujudkan. 

“Diperlukan kestabilan kurs domestik terlebih dahulu dan earnings yang solid agar inflow asing bisa membantu mendorong IHSG ke 8.600,” katanya.

Dalam kondisi saat ini, Steven menyarankan investor mulai mengakumulasi saham-saham blue chip dengan valuasi menarik, terutama di sektor perbankan besar. Saham sektor emas juga layak dilirik, mengingat harga emas dunia masih menunjukkan tren kenaikan.

Tonton: IHSG Memerah Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 2 Oktober 2025

“Lalu bagi trader agresif yang bisa memanfaatkan momentum jangka pendek bisa memantau pergerakan saham-saham konglomerasi yang sedang manggung saat ini namun dengan resiko terukur,” sarannya.

Selanjutnya: Cek BSU Rp 600.000 Oktober 2025, Benarkah Ada Pencairan Dana Lagi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×