kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   1.000   0,04%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

IHSG Menguat Sepekan Ini, Apa Penyokongnya?


Jumat, 05 Desember 2025 / 17:16 WIB
IHSG Menguat Sepekan Ini, Apa Penyokongnya?
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (5/12/2025) di level 8.632,76 atau melemah tipis 0,09%.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (5/12/2025) di level 8.632,76 atau melemah tipis 0,09%. Meski terkoreksi harian, secara mingguan IHSG tetap mencatat kenaikan 1,46%.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, menilai penguatan IHSG selama sepekan ini didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang kini berada di atas 85%. “Ini menjadi penopang penguatan indeks,” kata Nafan, Jumat (5/12/2025).

Ia menambahkan, sejumlah indikator makro dalam negeri juga memberi dukungan. PMI manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansif, inflasi stabil, serta neraca perdagangan yang kembali mencatat rekor positif. “Kinerja sektor-sektor strategis juga berada di atas standar internasional, sehingga memperkuat persepsi pasar,” jelasnya.

Baca Juga: Prospek Cerah IHSG di 2026, Simak Kata Analis

Sepanjang pekan ini, IHSG juga ditopang oleh dominasi aksi beli. Data perdagangan menunjukkan masih adanya arus masuk investor asing dengan nilai sekitar Rp1 triliun.

Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, sentimen pasar pada pekan ini dipengaruhi tiga faktor utama. Pertama, rilis data makro Indonesia seperti inflasi yang melandai dan neraca dagang yang tetap surplus.

Kedua, investor menanti keputusan kebijakan The Fed yang akan diumumkan tanggal 10 Desember 2025 mendatang, sementara data PCE (Personal Consumption Expenditures) yang akan segera dirilis ini turut jadi perhatian.

Ketiga, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan kenaikan harga emas dunia.

Dengan kombinasi sentimen global dan domestik tersebut, analis menilai IHSG masih berpotensi melanjutkan tren positif, meski tetap dibayangi volatilitas menjelang keputusan The Fed.

Baca Juga: Rupiah Menguat 0,16% ke Rp 16.648 per Dolar AS Dalam Sepekan, Ini Sentimennya

Selanjutnya: Putin Jamin Pasokan Energi ke India di Tengah Tekanan Barat dan Ancaman Sanksi

Menarik Dibaca: Apakah Berat Badan Bisa Turun dengan Jalan Kaki atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×