Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dengan meyakinkan pada perdagangan Kamis (27/7). IHSG menguat 19,54 poin atau 0,34% ke level 5.819,74.
Rilis kinerja emiten tampaknya menjadi tenaga bagi pergerakan indeks. Namun, kenaikan indeks ini ditopang nilai transaksi yang hanya Rp 5,40 triliun. Volume transaksi mencapai 8,22 miliar saham.
Antisipasi kinerja emiten sektor keuangan menyulut kenaikan IHSG. Indeks sektor keuangan naik 1,08%, disusul sektor pertambangan 0,75%, dan sektor perdagangan dengan kenaikan 0,25%. Sektor konstruksi dan barang konsumen naik masing-masing 0,20%.
Tapi, lima sektor lain justru menurun. Penurunan terbesar ada pada sektor perkebunan 0,77%, sektor industri dasar 0,40%, sektor aneka industri 0,38%, sektor infrastruktur 0,14%, dan sektor manufaktur turun tipis 0,02%.
Sama seperti perdagangan hari sebelumnya, investor asing mulai mencatat pembelian bersih di pasar reguler. Pembelian bersih asing ini mencapai Rp 55,72 miliar. Tapi, investor asing mencatat penjualan bersih di seluruh pasar Rp 29,32 miliar.
Asing masih mencatat penjualan bersih terbesar pada saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 142,5 miliar, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Rp 55,2 miliar, dan PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) Rp 32,5 miliar.
Sedangkan pembelian bersih asing tertinggi pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 95,1 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 54,5 miliar, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 48,2 miliar.
Meski asing mencatat penjualan bersih atas saham SCMA, harga saham emiten televisi ini justru menjadi salah satu top gainers pada indeks LQ45. Harga saham SCMA naik 4,61%. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyusul di belakangnya dengan kenaikan 4,13%. Harga saham emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pun naik 3,10%.
Sedangkan top losers LQ45 pada hari ini adalah saham PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN) yang turun 4,38%, PT PP Tbk (PTPP) yang melorot 2,71%, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang terkoreksi 2,70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News