kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch menyebut realisasi anggaran infrastruktur 2021 jadi kunci pemulihan BUMN infra


Senin, 16 November 2020 / 14:45 WIB
Fitch menyebut realisasi anggaran infrastruktur 2021 jadi kunci pemulihan BUMN infra
ILUSTRASI. Fitch yakin bahwa kontraktor pelat merah berada pada posisi yang tepat untuk memenangkan kontrak baru.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings memproyeksikan realisasi anggaran infrastruktur pemerintah Indonesia yang lebih tinggi pada tahun 2021 akan menjadi kunci pemulihan sektor konstruksi, yang terpukul parah oleh pandemi Covid-19 tahun ini. Pemerintah Indonesia menganggarkan dana infrastruktur tahun depan naik 47,2% dari Rp 281,1 triliun di tahun ini menjadi Rp 413,8 triliun. 

Namun, kecepatan pemulihan bergantung pada pengendalian infeksi Covid-19 dan pelonggaran pembatasan sosial. "Realisasi anggaran yang lebih tinggi dan pemulihan sektor harus diterjemahkan ke dalam tingkat burn-rate proyek yang lebih cepat dan pembayaran yang lebih tepat waktu, terutama untuk kontraktor milik negara," tulis Fitch dalam riset, Minggu (15/11). 

Fitch yakin bahwa kontraktor pelat merah berada pada posisi yang tepat untuk memenangkan kontrak baru serta memulihkan kinerja operasi dan keuangan secara bertahap setelah pandemi. Mengingat posisi mereka sebagai pemimpin pasar,  memiliki catatan operasional yang kuat, dan menjadi preferensi pemerintah untuk pengadaan domestik.

"Prospek negatif Fitch atas peringkat di sektor ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa realisasi anggaran infrastruktur yang lebih tinggi tidak akan secara langsung memperbaiki profil kredit dan likuiditas kontraktor," tulis Fitch. 

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) menerbitkan obligasi untuk kebutuhan ekspansi

Para kontraktor saat ini dinilai memiliki ruang yang terbatas. Selain itu, pemulihan dari tingkat utang (leverage) yang tinggi, likuiditas yang lebih ketat, dan risiko pembiayaan kembali yang lebih tinggi setelah pandemi akan membutuhkan setidaknya 12-24 bulan.

Fitch juga mengharapkan kecepatan penurunan utang dari kontraktor akan membaik secara bertahap sejalan dengan nilai order book yang besar dan terus bertambah.

Sementara itu, peningkatan likuiditas akan bergantung pada penagihan pembayaran yang lebih cepat yang akan mengurangi siklus modal kerja kontraktor, dan pendanaan eksternal yang tepat waktu untuk mendukung investasi dan pembayaran utang.

Baca Juga: Unggul di Kuartal Akhir, Saham BUMN Masih Menarik Dikoleksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×