Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan peningkatan tipis sebesar 0,05 poin ke level 6.895,71 pada perdagangan bursa Jumat (17/2). Dalam sepekan, IHSG menguat 0,22%.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat IHSG masih akan kembali melemah. Secara teknikal, momentum MACD menunjukkan dead cross yang pertanda potensi pelemahan lanjutan.
Cheril memprediksi IHSG Senin (20/2) akan bergerak dengan support 6.800 dan resistance 6.900. Pergerakan ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen.
“Pelaku pasar kembali khawatir dengan langkah agresif The Fed dalam menaikan suku bunga,” kata Cheril pada Kontan.co.id, Jumat (17/2).
Baca Juga: IHSG Flat di 6.895 Pada Jumat (17/2), BBCA, BBRI, ANTM Paling Banyak Net Buy Asing
Menurut Cheril hal ini terjadi karena pada pekan lalu berbagai data ekonomi Amerika Serikat (AS) memberi peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih besar lagi. Hal ini didukung dari data tenaga kerja yang kuat dan inflasi tingkat konsumen serta produsen yang lebih tinggi dari perkiraan pasar.
Di sisi lain analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan penguatan IHSG pada Senin (20/2) masih terbatas untuk menguji rentang area 6.897-6.900 dengan support pada level 6.803 dan resistance pada level 6.946.
Herditya menilai perekonomian Amerika Serikat yang dapat dikatakan membaik menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Baca Juga: IHSG Ditutup di 6.895 Pada Jumat (17/2), BRIS, GOTO, BBTN Top Gainers LQ45
“Ada kekhawatiran dari investor akan kebijakan moneter The Fed yang masih hawkish,” ujar Herditya, Jumat (17/2). Kebijakan The Fed dalam meningkatkan FFR dilakukan untuk kembali menurunkan tingkat inflasi ke level 2%.
Cheril merekomendasikan pilihan sahamnya antara lain PRDA, ISAT, dan BFIN. Sementara Herditya merekomendasikan MLIA, ISAT, dan BRPT untuk awal pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News