kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG melaju, investor bisa pilih reksadana saham atau reksadana saham indeks


Rabu, 27 Oktober 2021 / 08:40 WIB
IHSG melaju, investor bisa pilih reksadana saham atau reksadana saham indeks


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham masuk dalam tren pergerakan positif. Ternyata, reksadana saham konvensional berkinerja lebih tinggi dibanding reksadana saham indeks. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, hingga Jumat (22/10), rata-rata kinerja reksadana saham konvensional tumbuh 4,59% secara year to date (ytd). Sementara, rata-rata kinerja reksadana saham indeks tumbuh 3,32% ytd. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa (26/10), ditutup menguat 0,47% ke 6.656.

Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana konvensional lebih unggul karena para manajer investasi berhasil memilih saham yang menjadi penggerak pertumbuhan IHSG, yaitu sektor teknologi dan bank digital.

Baca Juga: Jelang Tapering, Pasar Obligasi Masih Cetak Rekor Tertinggi

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan mayoritas acuan dari reksadana saham indeks adalah LQ45, IDX30 dan Sri Kehati. Rudiyanto mengamati ketiga indeks tersebut memang masih berkinerja di bawah IHSG dengan portofolio banyak berasal dari saham blue chip. Sementara, kinerja saham blue chip baru naik sejak satu hingga dua bulan terakhir saja. 

Namun, Rudiyanto mengatakan jika investor asing terus masuk ke pasar saham, tidak menutup kemungkinan kinerja reksadana indeks yang isinya mayoritas saham blue chip akan mengejar kinerja reksadana konvensional. Rudiyanto memasang level pertumbuhan wajar IHSG di tahun ini di 6.700.

Di tengah tren kenaikan IHSG, Wawan menyarankan, investor berisiko rendah untuk tetap lebih banyak menaruh porsi investasinya di reksadana saham indeks dibanding reksadana saham konvensional. Sementara, bagi investor yang mengejar kinerja tinggi dan investasi untuk jangka panjang, bisa memilih reksadana saham konvensional.

Baca Juga: Tiga Manajer Investasi Jadi MI Terbaik dalam Bareksa-KONTAN Fund Awards 2021

Wawan mengingatkan tidak semua reksadana saham konvensional kompak berkinerja positif saat IHSG naik. "Track record kinerja tiap produk reksadana bisa jadi pertimbangan dalam memilih, selain juga kepiawaian manajer investasi dalam stock picking," kata Wawan.

Senin (25/10), PT Bareksa Portal Investasi dan Kontan bekerjasama mengumumkan produk reksadana dan manajer investasi terbaik di 2021. Penghargaan MI terbaik 2021 diberikan kepada PT Syailendra Capital, PT Samuel Aset Manajemen, dan PT Sucorinvest Asset Management.

Wawan melihat dana kelolaan reksadana saham indeks masih jauh lebih rendah dibanding reksadana konvensional. Namun, Wawan memproyeksikan seiring dengan bertambahnya jumlah investor perbandingan dana kelolaan kedua reksadana saham tersebut akan semakin tipis. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September, dana kelolaan reksadana saham berada di Rp 129,5 triliun. Sementara dana kelolaan reksadana saham indeks sebesar Rp 8,1 triliun.

Baca Juga: Konsistensi Kinerja Reksadana Saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×