kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

IHSG Masih Dibawah Tekanan Konflik AS - China, Cermati Saham Ini pada Kamis (10/4)


Rabu, 09 April 2025 / 21:58 WIB
IHSG Masih Dibawah Tekanan Konflik AS - China, Cermati Saham Ini pada Kamis (10/4)
ILUSTRASI. Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah di level 5.967,99 pada akhir perdagangan, Rabu (9/4). Indeks tercatat melemah 0,47% atau 28 poin dibanding hari sebelumnya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah di level 5.967,99 pada akhir perdagangan, Rabu (9/4). Indeks tercatat melemah 0,47% atau 28 poin dibanding hari sebelumnya.

Senior Technical Analyst Mirae Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai sentimen utamanya pegerakan indeks kali ni berasal dari sentimen eksternal seperti kebijakan tarif Trump dan sikap The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter.

“IHSG kita sempat rebound, tapi memang rebound-nya hanya temporary ya di sesi pertama. Namun, untung tidak mengalami pelemahan yang cukup dalam,” ujar Nafan kepada Kontan, Rabu (9/4).

Baca Juga: Transaksi Bursa Sepi Usai IHSG Terjun 7,90% di Awal Pekan, Begini Prospeknya

Disisi lain, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila menilai sentimen utama IHSG berasal dari domestik. Investor sedang mencermati perkembangan kebijakan dalam negeri, termasuk implementasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan tren inflasi Indonesia.

Sementara itu, untuk Kamis (10/4), Indy bilang pergerakan indeks akan dipengaruhi dari rilis data ekonomi dari dua negara yang tengah berkonflik, yaitu AS dan Tiongkok. Investor saat ini disarankan bersikap hati-hati sambil memantau perkembangan negosiasi dagang dan data ekonomi terbaru kedua negara tersebut.

Baca Juga: IHSG Turun ke 5.967 Hari Ini (9/4), Net Sell Asing Rp 1,1 Triliun

"Sentimen utama masih didorong oleh kebijakan tarif Trump dan arah negosiasi lanjutan. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati data inflasi dari AS dan China yang akan dirilis dalam waktu dekat," papanya.

Menurutnya di tengah ketidakpastian tersebut, sektor consumer goods dinilai relatif lebih defensif. Ia menyarankan agar investor mempertimbangkan saham-saham yang memiliki fundamental kuat di sektor ini.

"Saham seperti INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk) dengan target harga Rp 7.850 dan AMRT (PT Sumber Alfaria Tbk) dengan target Rp 2.000 bisa dipertimbangkan karena cenderung stabil di tengah gejolak global," tambahnya.

Untuk Kamis (10/4), Indy memprediksi IHSG masih bergerak menguji resistance dalam rentang level 5.800 - 6.089. Sementara Nafan memprediksi IHSG akan bergerak dengan pola bearish consolidation di rentang level 5.900 - 6.200.

Selanjutnya: Kinerja Jasa Marga (JSMR) Melambat, Divestasi Ruas Tol Tak Produktif Jadi Opsi

Menarik Dibaca: 3 Cara Membuat Twibbon Online Pakai Aplikasi Canva, Picsart, dan Twibbonize

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×