Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir di zona merah pada perdagangan Rabu (15/4). IHSG turun 0,084% ke level 5.414,54.
Penurunan ini juga disebabkan adanya aksi jual investor asing sebesar Rp 654,8 miliar. Hampir seluruh sektor saham memerah, kecuali sektor pertambangan yang naik 0,2%, sektor properti yang naik 1,42% dan sektor industri dasar yang naik 0,7%.
Reza Priyambada, Analis NH Korindo Securities Indonesia mengatakan, IHSG bisa berbalik positif pada perdagangan Kamis besok, jika ada aksi beli dari investor asing. Saat ini data neraca perdagangan dari Zona Eropa yang tengah ditunggu. Jika data itu positif, maka perdagangan saham di bursa regional pun kemungkinan akan terangkat dan mendorong kenaikan IHSG.
Selain itu adanya data positif dari dalam negeri seperti surplusnya neraca perdagangan diharapkan bisa memicu investor asing untuk kembali melakukan akumulasi beli. Seperti diketahui, neraca dagang Maret 2015 surplus US$ 1,13 miliar. Sementara neraca perdagangan kumulatif Januari-Maret 2015 surplus sebesar US$ 2,43 miliar. "Ini bisa memicu aksi beli dan mendorong IHSG," ujarnya.
Meski ada beberapa sentimen positif yang bisa menyetir pergerakan IHSG, Reza bilang, secara teknikal, IHSG masih dalam tren penurunan. Indikator RSI, Stochastic dan MACD mengarah turun. Sehingga, jika aksi beli investor asing tidak mampu menahan laju penurunan IHSG, maka IHSG bisa kembali berkubang di zona merah.
Reza memprediksi IHSG akan berada di level support 5.390-5.408 dan resistance 5.426-5.446. Sementara analis Asjaya Indosurya Securities, Wiliam Suryawijaya memperkirakan IHSG akan berada di rentang 5.389 - 5.485
Menurutnya, IHSG terus bergerak didalam fase konsolidasi. Proses menguji support di level 5.389 masih akan berlangsung, sehingga potensi untuk kembali ke arah resistance 5.485 masih terbuka. Dengan catatan, level support 5.389 tidak dijebol.
"Tekanan yang terjadi telah berada dalam porsi yang terbatas, dengan peluang terjadinya t-bound," ujarnya.
Bagi investor jangka panjang, William mengatakan, kondisi ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan akumulasi beli. Sebab, IHSG dengan timeframe jangka panjang masih berada di jalur uptrend.
Ia merekomendasikan saham ASII, EXCL, PWON, BBNI, INTP, WIKA, dan PTPP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News