Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan sentimen yang memengaruhi IHSG di sepanjang Oktober 2019 bervaritatif, di antaranya efek rebalancing MSCI Indeks dan aksi window dressing.
“Selain itu, IHSG juga terdorong sentimen eksternal dimana perang dagang sudah mau ada kesepakatan di bulan ini. Hal ini membuat pelaku pasar melakukan aksi beli,” ujarnya.
William menambahkan, IHSG di sepanjang November kalau dilihat dari siklusnya akan menguat. Biasanya mulai dari Oktober sampai Desember IHSG akan menguat 3% sampai 5% dalam sebulan.
Baca Juga: Tertekan penurunan harga, kinerja emiten batubara melorot di kuartal III 2019
Tapi kalau melihat keadaan saat ini, yakni ekonomi masih dibayangi mimpi buruk perang dagang kalau keadaan kembali memanas, bisa saja IHSG terkoreksi.
Secara teknikal, William memproyeksikan, IHSG kemungkinan bakal ditutup di rentang 6.400-6.800 sampai dengan akhir tahun. Sentimen yang paling besar karena aksi window dressing yang akan mendorong pergerakan IHSG.
William menyarankan investor mencermati beberapa saham di sektor energi, properti dan teknologi di sisa tahun ini. Ia melihat, saham PGAS sedang diakumulasi asing sehingga ada potensi sahamnya akan menguat. Kemudian, dari properti investor bisa mencermati saham BSDE, SMRA, dan CTRA.
Adapun dari saham digital, investor bisa memperhatikan saham seperti DIVA, MTDL, dan NFCX.
Baca Juga: IHSG melemah 0,34% ke 6.207 di akhir perdagangan Jumat (1/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News