Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat (17/2) pekan lalu, ditutup turun 0,50% jadi 5.350,93. Dalam sepekan terakhir, indeks saham masih menguat 0,39%.
Reza Priyambada, Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, memperkirakan, IHSG pekan ini banyak dipengaruhi faktor global. Misalnya, rilis data indeks manufaktur di beberapa negara dan pergerakan harga komoditas. "Sedang dari dalam negeri, ada faktor rupiah tapi menunggu sentimen global, kata dia, Ahad (19/2).
Pada pekan ini, Reza memproyeksikan, IHSG bergerak terbatas dengan rentang support 5.315-5.335 dan resistance 5.387-5.425. Spinning top candle telah terbentuk, memberikan sinyal IHSG berpotensi turun.
Bima Setiaji, Analis NH Korindo, Bilang, IHSG akan didorong data ekonomi Indonesia yang baik. Contoh, surplus neraca perdagangan Januari lalu mencapai US$ 1,40 miliar.
Pasar juga sudah mengestimasi kinerja buruk dari dua emiten besar, BMRI dan UNVR, yang membebani gerak IHSG. Semestinya, tidak ada lagi sentimen negatif yang memengaruhi IHSG di jangka menengah.
Tapi, Bima memprediksi, IHSG hari ini cenderung melemah di level support 5.330 dan resistance 5.410.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News