Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengobati keterpurukan dengan mencetak kenaikan 0,87% pada perdagangan Rabu (7/2). Indeks ditutup pada level 6.534,87, setelah terjun 1,69% di sesi sebelumnya.
Mayoritas saham tersangkut di zona merah. Bagaimana mengatur portofolio saham di saat pasar bergejolak?
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia mengatakan, dalam kondisi saat ini, sebaiknya pandai-pandai mengatur portofolio.
Dia menyarankan investor menggunakan 20% dana investasi untuk investasi jangka pendek. Lalu, 20% lainnya untuk saham average down atau saham yang telah terkoreksi 10%. Sedangkan porsi 40% lagi untuk investasi saham jangka panjang. “Lalu 20% lainnya berupa cash,” kata Bertoni, Rabu (7/2).
Bertoni menilai, saham AKRA dan HMSP menarik, saat ini. Sebab, secara teknikal kedua saham tersebut sudah berada di level support. Sampai penutupan perdagangan Rabu (7/2), saham AKRA berada pada level Rp 5.550 dan HMSP pada Rp 4.930. Saham AKRA masih punya potensial upside sebesar 35,13% dan HSMP punya potensi upside 11,56%.
“Target harga AKRA Rp 7.500 dan HMSP Rp 5.500, bisa buy,” saran Bertoni.
Ia menambahkan, di antara saham-saham yang telah terkoreksi dalam, investor bisa mencermati SRIL, LPKR, dan LPPF. Bertoni merekomendasikan buy on weakness untuk ketiga saham tersebut. “Untuk jangka pendek bisa melakukan aksi beli bertahap SRIL, LPKR, dan LPPF,” katanya.
Secara teknikal, saham SRIL, LPKR LPPF, BMTR, dan INDY telah mendekati support pertama. Koreksi saham tersebut sebelumnya memanfaatkan momentum kejatuhan IHSG pada perdagangan Selasa. Saham SRIL, LPKR dan LPPF koreksi sehat dan masih berpotensi rebound teknikal.
"BMTR dan INDY, telah cetak rekor dalam tahun ini dan sudah kemahalan, sehingga saham tersebut memanfaatkan kejatuhan IHSG," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News