Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) belum juga terhenti pada perdagangan Kamis (26/4). Hingga rehat sesi pertama, indeks bahkan sudah jeblok 112,75 poin atau setara 1,85% ke level 5.967.
Dengan demikian, IHSG sudah melorot lima hari beruntun. Total, indeks sudah tumbang sebesar 6,12%.
RTI mencatat, pada sesi pertama ini, indeks menjebol level bottom 6.000, lantaran semua sektor berguguran. Keuangan, infrastruktur dan konstruksi turun paling tajam, yaitu masing-masing lebih dari 2%.
Sektor lainnya, industri dasar, pertambangan, perdagangan, perkebunan, manufaktur dan barang konsumsi masing-masing melorot di atas 1%. Hanya, aneka industri yang turun kurang dari 1%.
Total 311 saham rontok pada akhir sesi pertama. Hanya 65 saham yang masih bertahan naik, sementara 86 saham lainnya stagnan.
Saham-saham perbankan jadi penghuni top losers alias saham berkinerja terburuk dari jajaran indeks LQ45. Tiga teratas dihuni, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang tumbang 7,58%, lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan penurunan sebesar 4,90% dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang jeblok 4,83%.
Aksi jual asing
Sepanjang sesi pertama, investor mentransaksikan 5,35 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 4,72 triliun. Pemodal asing mendominasi aksi jual, dengan mencatatkan nilai penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 803,02 miliar di semua pasar.
Asing paling banyak melego saham bank. Tengok saja, saham BBRI yang mencatatkan nilai penjualan bersih tertinggi oleh asing, Rp 347,9 miliar. Diikuti, saham BMRI sebesar Rp 324,8 miliar dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sejumlah Rp 65,3 miliar.
Tak ayal, saham bank paling dominan menumbangkan indeks pada sesi pertama. Bloomberg mencatat, saham
BBRI menggerus indeks sebesar 17,52 poin. Kemudian, saham BMRI menekan indeks sebesar 14,50 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News