Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (26/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Sesi I masih terperosok di bawah level psikologis 6.000.
Pada pukul 11.06 WIB, IHSG sudah berada di level 5.975,44, merosot 1,96% atau setara 119,49 poin. Bahkan, indeks sempat menyentuh bottom line intraday di 5.951,71. Asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebanyak Rp 535,48 miliar satu jam sebelum perdagangan sesi I berakhir.
Sejauh ini, sudah 315 saham yang tumbang, berbanding 59 saham yang naik. Sementara, 78 lainnya stagnan.
Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, kenaikan yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun mempengaruhi pergerakan IHSG, hari ini. Pasalnya, yield surat utang negara (SUN) sudah mencapai level 7%.
"Tingginya yield obligasi ini, membuat pelaku pasar switch ke instrumen obligasi, sambil menunggu kepastian pasar terkait nilai tukar rupiah," ungkap William kepada Kontan.co.id, Kamis (26/4).
Sebagai gambaran, kenaikan yield SUN didorong imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang juga menembus ke atas level 3% pada perdagangan rabu waktu Amerika Serikat.
Meskipun begitu, Wiliam belum bisa memproyeksikan target level bottom IHSG pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News