kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.693   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.620   -80,44   -0,92%
  • KOMPAS100 1.182   -10,18   -0,85%
  • LQ45 847   -9,87   -1,15%
  • ISSI 310   -3,01   -0,96%
  • IDX30 434   -7,32   -1,66%
  • IDXHIDIV20 502   -8,12   -1,59%
  • IDX80 132   -1,25   -0,94%
  • IDXV30 137   -3,01   -2,15%
  • IDXQ30 138   -2,16   -1,54%

IHSG menjebol bottom 6.000, ini penyebabnya


Kamis, 26 April 2018 / 11:29 WIB
IHSG menjebol bottom 6.000, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (26/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Sesi I masih terperosok di bawah level psikologis 6.000.

Pada pukul 11.06 WIB, IHSG sudah berada di level 5.975,44, merosot 1,96% atau setara 119,49 poin. Bahkan, indeks sempat menyentuh bottom line intraday di 5.951,71. Asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebanyak Rp 535,48 miliar satu jam sebelum perdagangan sesi I berakhir.

Sejauh ini, sudah 315 saham yang tumbang, berbanding 59 saham yang naik. Sementara, 78 lainnya stagnan.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, kenaikan yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun mempengaruhi pergerakan IHSG, hari ini. Pasalnya, yield surat utang negara (SUN) sudah mencapai level 7%.

"Tingginya yield obligasi ini, membuat pelaku pasar switch ke instrumen obligasi, sambil menunggu kepastian pasar terkait nilai tukar rupiah," ungkap William kepada Kontan.co.id, Kamis (26/4).

Sebagai gambaran, kenaikan yield SUN didorong imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang juga menembus ke atas level 3% pada perdagangan rabu waktu Amerika Serikat.

Meskipun begitu, Wiliam belum bisa memproyeksikan target level bottom IHSG pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×