Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dominan bergerak di zona merah namun ditutup naik 0,21% ke level 6.713,79 pada perdagangan Kamis (15/6). Sebanyak 241 saham mencatatkan kenaikan harga, 281 saham turun, dan 217 stagnan.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, sentimen positif IHSG berasal dari keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25%. Faktor pendorong lainnya berasal dari naiknya beberapa harga komoditas mineral logam dan rencana pembagian dividen oleh sejumlah emiten.
Untuk perdagangan Jumat (16/6), Mino memprediksi IHSG akan melanjutkan kenaikan. Perkiraan level support IHSG berada di 6.685 dengan resistance di 6.745.
"Sentimen pendorongnya berasal dari potensi berlanjutnya penguatan harga komoditas mineral logam seiring dengan kebijakan pemangkasan suku bunga di China ditambah rencana pembagian dividen dari emiten," tutur Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/6).
Baca Juga: IHSG Naik 0,21% ke 6.713 Hari Ini (15/6), BUKA, PTBA, ITMG Top Gainers LQ45
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memprediksi, IHSG masih akan bergerak konsolidatif dalam rentang 6.680-6.730 pada Jumat (16/6). Support IHSG berada di level 6.600 dengan resistance di 6.750.
IHSG mempertahankan posisinya di atas MA20 di kisaran 6.680. "Dengan demikian, secara teknikal, Stochastic RSI masih berada pada overbought area yang membuat IHSG rawan terhadap aksi profit taking jangka pendek," ucap Alrich.
Secara fundamental, pasar nampaknya masih mencerna keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25%. Pasalnya, The Fed masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi di sisa tahun 2023.
Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia (NPI) mencatatkan surplus sebesar US$ 440 juta pada Mei 2023. Angka ini lebih rendah dibandingkan April 2023 yang surplus sebesar US$ 3,94 miliar.
Penurunan NPI ini disebabkan impor Mei 2023 yang naik lebih tinggi, yakni 14,35% yoy dibanding ekspor Mei 2023 yang hanya tumbuh 0,96% yoy. Hal ini sejalan dengan penurunan cadangan devisa Indonesia di Mei 2023 menjadi US$ 139,3 miliar atau lebih rendah 3,51% dari bulan sebelumnya.
Baca Juga: Indeks Syariah Tertekan, Ini Saham yang Menarik Dilirik
Akan tetapi, sektor energi menjadi mover utama IHSG pada Kamis (15/6) yang dipicu ekspektasi peningkatan permintaan batubara dari India untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listriknya. Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Jumat (16/6) meliputi ITMG, ADRO, PTBA, UNTR, GGRM, dan ISSP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News