kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,08   -0,94   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG ditutup menguat pekan ini, begini proyeksi untuk pekan depan


Jumat, 16 Juli 2021 / 19:02 WIB
IHSG ditutup menguat pekan ini, begini proyeksi untuk pekan depan
ILUSTRASI. Jumat (16/7), IHSG menguat 0,43% atau 25,76 poin ke 6.072,51 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pekan ini meski sempat tertekan di tengah pekan akibat lonjakan kasus corona yang terus mencatat rekor tertinggi. Jumat (16/7), IHSG menguat 0,43% atau 25,76 poin ke 6.072,51 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Dalam sepekan, IHSG menguat 0,54%.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menuturkan, penguatan yang terjadi di tengah masih naiknya kasus Covid-19 secara domestik karena kabar terkait Federal Reserve yang masih belum akan mengubah kebijakan moneternya hingga akhir tahun. Pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) ini mengingat kenaikan angka inflasi AS yang bersifat sementara.

Namun, Hendri menilai penguatan yang terjadi masih cenderung konsolidasi. Sama halnya dengan perkiraan pergerakan indeks pekan depan yang diperkirakan akan bergerak konsolidasi karena pekan depan merupakan periode akhir berlakunya PPKM Mikro Darurat.

Potensi perpanjangan akan PPKM mikro darurat dengan periode yang lebih lama ini cukup besar, mengingat angka kasus Covid-19 secara harian terus mencatatkan rekor. "Sehingga pergerakan indeks sedikit banyak juga akan terpengaruh dan tertahan nanti," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (16/7).

Baca Juga: Bergerak dinamis, rupiah masih catatkan penguatan 0,21% dalam sepekan

Kemudian selain dari sentimen eksternal, rilis data domestik seperti neraca perdagangan, ekspor dan impor bulan Juni juga cukup positif dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Meskipun, jika dibandingkan dengan Mei terjadi sedikit penurunan.

Selain itu, pekan depan pada Kamis (22/7) akan rilis beberapa indikator ekonomi Indonesia seperti suku bunga acuan. Proyeksi untuk suku bunga acuan serta lending facility rate dan deposite facility rate diproyeksikan masih akan cenderung stagnan di level yang sama yakni 3,5% untuk suku bunga acuan, 2,75% untuk deposit facility rate dan 4,25% untuk lending facility rate.

Proyeksi ini sejalan dengan kondisi saat ini yang mana kasus Covid-19 kembali meningkat. Kemudian, ketidakpastian secara global juga kembali tinggi akibat penyebaran varian baru virus Covid-19 ini yang membuat laju pertumbuhan ekonomi serta mobilitas juga sedikit terganggu.

Baca Juga: IHSG menguat 0,54% dalam sepekan ke 6.072 hingga Jumat (16/7)

Lalu, untuk katalis hari Senin (19/7) yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar meliputi contruction output dari Euro Area yang diproyeksikan akan tumbuh 18,9% dari sebelumnya 42,3%. Terjadi penurunan terhadap proyeksinya tetapi masih terbilang positif dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya yang sempat tumbuh negatif akibat dari pandemi Covid-19.

"Dari domestik yang perlu diperhatikan yakni terkait perkembangan kebijakan PPKM Mikro Darurat yang berpotensi diperpanjang pada pekan ini hingga enam pekan ke depan," papar dia. Oleh sebab itu, Erdhika menilai pekan depan IHSG akan masih bergerak konsolidasi pada kisaran yang terbatas yaitu di level support 5.950 dan resistance 6.118.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai menguatnya IHSG pekan ini juga didorong dari adanya net buy asing yang cukup besar beberapa hari ini. Untuk pekan depan, dia melihat tidak ada sentimen baru. "Namun, dalam waktu dekat mungkin ada window dressing," ujar dia.

Panin Sekuritas memproyeksikan pekan depan IHSG akan bergerak pada rentang 5.947-6.114.

Baca Juga: Melemah hari ini, rupiah masih berhasil menguat 0,21% dalam sepekan terakhir

Adapun, beberapa saham yang bisa dilirik pada pekan depan yakni dari sektor pertambangan. Khususnya, batubara dan minyak seperti AKRA, PTBA, ITMG, dan ADRO. Sementara, Hendri menilai saham-saham yang dapat dicermati pekan depan meliputi AALI dengan target harga Rp 8.000 dengan level support Rp 7.550.

Kemudian, dia juga merekomendasikan buy AGII apabila menembus Rp 1.700 karena ada potensi menguji resistance Rp 1.830 dan support Rp 1.650. Lalu, buy AGRO apabila break out Rp 2.100, ada potensi menguji resistance Rp 2.260 dan support Rp 2.000.

Baca Juga: IHSG menguat 0,43% ke 6.072 pada Jumat (16/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×